Dua arek Suroboyo, bikin Sekolah Entrepreneur Teknologi

232 views

SURABAYA – Kolaborasi teknologi dan semangat entrepreneur dinilai sebagai industri menjanjikan di masa depan. Hal itulah yang diyakini dua sahabat, seorang technopreneur bernama Adi Surya dan Agustinus Nugroho, praktisi di bidang Pendidikan dan bisnis. Keduanya sepakat membentuk android learning center yang mereka klaim pertama di Indonesia.

Bernama The Hub, sekolah itu menawarkan technopreneur (entrepreneur bidang teknologi) yang berfokus pada pengembangan aplikasi smartphone dengan basis komunitas. Program pembelajaran The Hub yang masih berada dalam fase soft launching hingga bulan Desember itu diawali dari pengenalan pemrograman dasar hingga pembuatan aplikasi siap jual. Menariknya, aplikasi siap jual ini nantinya akan dihasilkan para coders binaan The Hub merupakan aplikasi kreasi sendiri dari para coders tersebut.

Selama ini Adi Surya telah melatih banyak coders yang bekerja untuknya di CrossTechno untuk mengenal dan menguasai programming Android. Sedangkan Agustinus Nugroho memilih pulang ke Indonesia untuk memajukan pendidikan di Indonesia ketimbang meneruskan karirnya di Australia.

Sebagai perantauan yang telah tinggal lama di Surabaya, para founders The Hub memiliki sebuah cita-cita yang ambisius. ”Kami ingin menjadikan Surabaya sebagai pusat pembelajaran pembuatan aplikasi smartphone. Baik aplikasi standar maupun aplikasi yang lebih modern seperti Virtual Reality maupun implementasi Internet of Things,” kata Adi.

Untuk mencapai hal ini, The Hub yang memiliki slogan “We are technopreneurs creating technopreneurs” memutuskan untuk tidak berhenti sebagai Android Training Center. Para coders The Hub akan dibekali ilmu bisnis dan manajemen agar mampu menjalankan aplikasi buatan coders tersebut sebagai sebuah bisnis yang nyata.

Dalam hal ini, pengalaman Agustinus Nugroho sebagai konsultan bisnis yang tergabung pada Magna Consulting Group yang telah menangani baik UMKM maupun perusahaan yang besar menjadi penting. Setelah melalui pelatihan selama kurang lebih 12 bulan, para coders diharapkan naik kelas menjadi technopreneurs dengan usaha mereka masing-masing.

Agar pembelajaran menjadi efektif, The Hub membatasi peserta pelatihan menjadi 4 orang dalam satu kelas, dimana kelas tersebut dilaksanakan dua kali dalam seminggu. ”Satu hari akan difokuskan untuk pemberian materi, sedangkan hari lainnya digunakan untuk konsultasi tugas, business plan, maupun sekadar berkumpul untuk melakukan coding (pembuatan aplikasi) bersama-sama dengan para founders The Hub,” jelasnya.

The Hub berencana untuk melakukan grand launching pada minggu pertama bulan Desember 2017. Center pertama yang didirikan beralamat di Dharmahusada Indah Barat II-A47/75 ini akan beroperasi sebagai pusat pembelajaran dan co-working space yang dikhususkan untuk para coders baik coders binaan The Hub maupun umum.

Ada 5 level untuk menyelesaikan program satu paket yaitu Basic Programming, Android Programming, Android Mastery, Entrepreneur Program, dan Technopreneur Program. Level tersebut ditempuh dalam satu tahun. Setelah mereka lulus, akan tetap dimonitor karena tergabung dalam coder’s community. Intinya tetap belajar bersama. Sedangkan peralatan belajar membawa sendiri, yaitu laptop atau notebook dengan kapasitas Ram minim 4GB dan processor minim 2GHz. (ist)