Barikan merupakan tradisi tahunan yang diadakan warga desa Lemahbang Kulon dalam menyambut tahun baru. Acara ini dilaksanakan serentak oleh lima dusun di desa Lemahbang Kulon yakni Krajan Lor, Krajan Kidul, Sukorejo dan Barurejo.
Berbeda dari tahun sebelumnya yang berpusat di Sukorejo, Barikan kali ini dipusatkan di dusun Krajan Lor. Menurut Surya Martha, pemuda setempat, tahun depan acara akan dipusatkan di desa yang berbeda. Di mana hal tersebut didasarkan pada kesepakatan bersama.
Diselenggarakan pada pukul 16.00, acara tersebut diikuti seluruh warga dengan menggelar tikar di pertigaan jalan dusun. Tidak lupa membawa serta hidangan berupa nasi, beragam lauk pauk, dan urap-urap atau acap disebut kulup krawu yang ditata di atas talam atau ancak bambu. Selain makanan itu, warga setempat juga menyajikan jenang suro yang akan dinikmati seluruh warga.
Dimeriahkan oleh kesenian hadrah, acara yang digelar di akhir tahun Dzulhijjah ini memiliki keunikan tersendiri. Selain disiarkan langsung di radio komunitas Larasati, di saat bersamaan dilangsungkan pula live streaming video dari kelima desa yang melaksanakan acara Barikan tersebut.
Dalam kesempatan tersebut Muhammad Lutfi S.Sos selaku camat Singojuruh, selain menuturkan asal-usul Barikan yang konon berasal dari kalimat & Allahumma baarik lanaa yang artinya “berikanlah kami keberkahan”— juga mengungkapkan ucapan terima kasih pada seluruh masyarakat yang telah melaksanakan Barikan. Tidak lupa Muhammad Lutfi mengingatkan kebaikan membaca doa awal dan akhir tahun Hijriyah. Acara Barikan kemudian diakhiri dengan doa, sebelum akhirnya warga disilakan menikmati hidangan bersama-sama. [Ay]
