SURABAYA – Rumah Sakit Angkatan Laut (Rumkital) Dr Ramelan Surabaya menambah fasilitas Intensive Care Unit (ICU) dan Paru guna meningkatkan pelayanan pada masyarakat.
Kepala Rumkital Dr Ramelan Surabaya, Laksamana Pertama TNI, I D G Nalendra Djaya Iswara Sp B Sp BTKV (K) dalam keterangan persnya, Senin (18/9/2018) mengatakan, pembangunan ruang ICU baru ini sangat mendesak, mengingat fasilitas ICU lama sudah tidak mampu menampung pasien lagi, sehingga kerap monolak pemintaan pasien rujukan.
Fasitltas baru yang menelan biaya sebesar Rp 29 miliar lebih ini, didukung dengan 3 tenaga dokter, 63 tenaga medis (perawat) dan 11 tenaga non medis. Dengan fasilitas buru ini, kini Rumkital Dr Ramelan Surabaya memiliki 52 tempat tidur (TT) terdiri 29 TT ICU lama, 23 TT ICU baru.
“Sebagai fasilitas kesehatan tingkat tiga, Rumkital banyak menerima pasien rujukan, namun tidak bisa maksimal dalam melayani pasien akibat keterbatasan tempat tidur, karena itu kami menambah fasilitas baru,” tuturnya.
Lebih lanjut dikatakan Karumkital, pembangunan Gedung Paru juga dilatarbelakangi keresahan yang sama seperti pembangunan ruang ICU. Peningkatan penyakit Tuberculosis (TBC paru) terus meningkat, meskipun setiap tahun Rumkital Dr. Ramelan Surabaya tetah mengadakan Pelayanan Khusus dengan membuat ruang isolasi bagi pasien penyakit yang digolongkan rentan dapat menular, namun ruang khusus yang ada tidak mampu mewadahi pasien paru yang cenderung meingkat setiap tahun.
“Kondisl ini dipandang perlu adanya penambahan ruang isolasi baru, disamping itu keberadaan fasilitas baru ini akan mampu menjawab tantangan yang bersifat kompetitif, mengingat tidak semua Rumah Sakit di Surabaya memiliki ruang isolasi khusus penanganan penyakit paru,” ungkapnya.
Gedung baru seluas 1.680 meter persegi ini mampu menampung tempat tidur (TT) sebanyak 65 buah. didukung Tenaga Medis yang terdiri dari 5 dokter Spesialis berpengalaman, 40 Perawat dan 12 tenaga non medis. Sejak diresmikan Kasal Laksamana, Ade Supandi, pada 2016 hingga Agustus 2018, gedung yang memiliki fasilitas modem ini telah menampung pasien sebanyak 2.466 orang.
Istimewanya, pembangunan fasilitas gedung yang menghabiskan biaya sebesar Rp 13,3 miliar ini sebagian besar merupakan PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) dan APBN (Anggaran Pendapatan BeIanja Negara) yang terdiri dari pembangunan gedung senilai Rp 10, 3 miIIar dan alat kesehatan senilai Rp3 miliar.
Fasilitas baru ini salah satu bentuk perhatian Rumkital terhadap pelayanan kesehatan masyarakat. Banyak fasilitas baru yang dimiliki Rumkital Dr. Ramelan Surabaya sejak berdiri pada 7 Agustus 1950. baik dengan menggunakan hasil pengelolaan rumah sakit maupun dari APBN. “Hal ini menunjukkan adanya pengelolaan pendapatan RS yang baik dan tepat guna yang dapat dirasakan dan dilihat sekarang ini,” imbuhnya. (rur)