Sandal Terbesar Ikut Ramaikan Hari Santri Di Sidoarjo

655 views
berita terbaru surabaya tentang sandal raksasa

HARIAN SURABAYA | SIDOARJO – Para pengrajin sandal di Desa Wedoro Candi, Kecamatan Waru – Sidoarjo membuat kejutan. Mereka membuat sandal gunung yang ukurannya tidak biasa alias raksasa untuk turut meramaikan hari santri tahun ini.

Sandal tersebut panjangnya 8 meter dan lebar 3 meter. Di bagian belakang sandal tebal alasnya mencapai 52 centimeter, dan di bagian depan 32 centimeter. Dengan ukuran seperti itu, sandal ini bisa disebut sebagai sandal terbesar di Indonesia.

“Sebelumnya yang paling besar kan panjangnya 7 meter. Kalau sandal gunung buatan kita ini 8 meter,” ujar H Choirul Anam, koordinator pembuatan sandal raksasa tersebut.

Sandal terpanjang sebelumnya adalah yang dipajang di Jakarta Fair 2011. Dengan panjangnya 7 meter, lebar 2,70 meter, dan tinggi 1,80 meter. Saat itu sandal tersebut masuk dalam rekor MURI. Bedanya, untuk sandal Wedoro ini tidak didaftarkan untuk memecahkan rekor MURI. Pembuatan sandal raksasa ini merupakan bagian dari peringatan Hari Santri Nasional. Sandal tersebut besok, Minggu (20/10) akan dikirab di Alun-Alun Sidoarjo.

Choirul Anam menjelaskan ide membuat sandal raksasa itu bermula saat Desa Wedoro Candi diminta Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) untuk mengikuti kirab peringatan Hari Santri. Karena Wedoro dikenal sebagai tempat industri sandal, muncullah ide membuat sandal raksasa.

Pengerjaan sandal ini dilakukan oleh gabungan para perajin sandal. Ada sekitar 30 orang berkolaborasi. Mulai desain, produksi hingga finishing yang dilakukan di gudang UD Alfian Jaya. Sandal tersebut tuntas dengan biaya produksi sekitar Rp 20 juta.

“Semula sih rencananya mau bikin yang panjangnya 10 meter, tetapi direvisi menjadi 8 meter,” terang pria yang juga Wakil Bendahara Pengurus Ranting NU Desa Wedoro Candi ini.

Sabarudin, seorang penggagas sandal raksasa lainnya menerangkan proses pembuatan sandal membutuhkan waktu empat hari. Proses pembuatan dikerjakan bersama-sama, siang dan malam.

“Semuanya antusias, dikerjakan siang dan malam penuh semangat meskipun dengan susah payah,” katanya.

Ia berharap sandal raksasa ini akan menjadi ikon di Wedoro. Selama ini Wedoro sudah dikenal sebagai gudangnya produksi sandal. Tetapi beberapa tahun terakhir produksi sandal turun dan cenderung sepi.

“Mudah-mudahan ini bisa menjadi ikon. Keinginan kami supaya industri sandal di Wedoro bangkit lagi,” tambahnya. (isti)