Johnson & Johnson Dukung Pemerintah Eliminasi TBC 2030

339 views
Johnson & Johnson Dukung Pemerintah Eliminasi TBC 2030

HARIAN SURABAYA | CIMAHI – Johnson & Johnson Dukung Pemerintah Eliminasi TBC 2030

Pada 2020 ini, PT Johnson & Johnson Indonesia kembali memperkuat komitmennya dalam mendukung upaya pemerintah dalam mencapai Eliminasi TB 2030. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bersama dengan Stop TB Partnership Indonesia (STPI) dan didukung oleh sejumlah mitra swasta – termasuk PT Johnson & Johnson Indonesia – melakukan kerjasama lintas sekor melalui kegiatan Gerakan Bersama Menuju Eliminasi TBC 2030 yang bertajuk ‘Tindak Lanjut Audiensi ke Presiden RI & Pertemuan Tingkat Tinggi ‘Multi-Sektor Untuk Mengakhiri Tuberkulosis’ yang diadakan di Cimahi Techno Park, Jawa Barat.

Acara yang dihadiri oleh para pemangku kepentingan yang berasal dari lintas sektor bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai penyakit Tuberkulosis (TB) dan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mengabil tindakan dan terlibat aktif untuk mengakhiri TB di daerah mereka masing – masing.

Kegiatan ini dilatarbelakangi pada fakta bahwa berdasarkan Global TB Report WHO 2019, Indonesia berada pada peringkat ketiga sebagai negara dengan beban Tuberkulosis (TB) tertinggi di dunia. Pada tahun 2018, tingkat kejadian TB dilaporkan mencapai 845.000, dimana hanya 65% yang berhasil ternotifikasi. Sedangkan angka kematian yang disebabkan oleh TB sebanyak 93.000 jiwa.

Mengakhiri epidemi TB pada tahun 2030 merupakan salah satu target kesehatan baik dari Sustainable Development Goals (SDGs), maupun WHO. Dan berdasarkan pada fakta bahwa TB/MDR-TB masih menjadi salah satu beban kesehatan di Indonesia, maka Indonesia juga memiliki tujuan yang sejalan dengan WHO dan SDGs.

MDR-TB merupakan TB yang resisten terhadap minimal 2 (dua) obat anti TB lini pertama, yaitu isoniazid dan Rifampisin atau obat anti TB lini pertama lainnya seperti etambutol, streptomisin, dan pirazinamid.

Hingga saat ini, masih banyak masyarakat yang belum memahami mengenai MDR-TB, terutama di berbagai daerah terpencil. Selain itu, beberapa pasien menolak untuk melakukan pengobatan karena kurangnya pemahaman akan pengobatan MDR- TB, baik tahapan, periode, maupun efek samping perawatan tersebut. Dengan kondisi seperti ini maka masih banyak temuan kasus MDR-TB yang tidak menjalani perawatan.

Presiden Direktur PT Johnson & Johnson Indonesia, Sawan Malik mengatakan, sebagai salah satu perusahaan perawatan kesehatan global, Tuberkulosis (TB) juga menjadi salah satu fokus utama kami dan kami sadar bahwa industri juga memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung upaya pemerintah dalam mengakhiri TB di Indonesia.

“Kami telah dan akan terus berperan aktif mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam mengakhiri TB di Indonesia. Berbagai inisiatif ‘End TB’ juga telah kami lakukan dengan berkolaborasi dengan sejumlah para pemangku kepentingan lintas sektor yang juga mendukung untuk mengakhiri TB di Indonesia,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, PT Johnson & Johnson Indonesia juga menghadirkan PANGKAS (Panggung Kampung Sehat) yang mengedukasi masyarakat umum di Cimahi, Jawa Barat mengenai TB, baik gejala, penanganan, pengobatan, serta pencegahannya. PANGKAS adalah sebuah program yang dicanangkan oleh Johnson & Johnson bersama dengan mitranya pada tahun 2017 yang menampilkan pertunjukan wayang dan mencakup upaya peningkatan pengetahuan masyarakat terhadap penyakit menular melalui kegiatan edukasi yang berkelanjutan.

Johnson & Johnson berkomitmen untuk memajukan kesehatan di seluruh dunia. Secara global, perusahaan ini telah meluncurkan dan terus mendukung berbagai upaya komprehensif untuk memperkuat kesehatan masyarakat, meningkatkan kesehatan ibu dan anak, dan mencegah penyebaran penyakit menular dan dapat dicegah di seluruh dunia. (ind)