Ngawi, HarianSurabaya.com–Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengusulkan sejumlah penambahan fasilitas wisata untuk memperkuat daya tarik wisata Benteng Van den Bosch di Kabupaten Ngawi.
Di antaranya dengan penambahan wahana wisata air. Mengingat, di belakang benteng tersebut terdapat aliran sungai bahkan dulu merupakan pelabuhan Tempura serta ruang untuk mengenal lebih utuh Benteng Van den Bosch melalui artificual intelligence sehingga nuansa wisata edukasinya juga kuat.
Usulan tersebut dikemukakan Khofifah saat meninjau progres pemugaran cagar budaya tersebut. Proses pemugaran Benteng Van den Bosch sendiri saat ini telah mencapai delapan puluh persen. Usulan tersebut akan didiskusikan secara langsung bersama tim ahli dari Belanda yang saat ini tengah menyiapkan wisata air Sungai Wlingi.
Menurut Gubernur Khofifah, saat ini, tim dari Belanda sedang mendukung wisata air sungai Wlingi di Pasuruan. Kemudian ditambahkan di belakang Grahadi anak sungai Kalimas dan juga sudah disetujui untuk dipercantik.
“Maka saya menyampaikan insyaallah saya usulkan untuk ditambahkan membuat wisata air di belakang benteng ini, tim Belanda semoga tidak keberatan karena ini bagian heritage yang memiliki nilai sejarah berkaitan dengan Belanda,” kata Khofifah, kemarin.
Menurutnya, dukungan wisata air di Van den Bosch akan membuat benteng ini lebih indah dan semakin potensial sebagai tempat wisata. Selain itu, konektivitas destinasi wisata satu dengan destinasi wisata berikutnya semakin terintegrasi. “Orang akan menikmati Kabupaten Ngawi dengan dengan keunggulan komparatif maupun kompetitif,” imbuhnya.
Selain wisata air, Gubernur Khofifah juga mengusulkan kepada Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono apabila benteng udah selesai direnovasi, segera menyiapkan guide bagi pengunjung yang masuk ke dalam benteng mengingat sejarah benteng ini cukup panjang dan menarik untuk diketahui.
Menurutnya, setiap pengunjung perlu mengetahui secara detail spot-spot yang ada di dalam bangunan tersebut. Sebab, wisata di benteng ini tidak sekadar menjadi tempat rekreasi melainkan juga untuk mengeksplorasi nilai historis dan sisi edukatif.
“Mulai sekarang bisa dicicil apa saja yang bisa dijelaskan terkait benteng ini,. Kontennya disiapkan. Saya langsung bahas dengan tim Budpar, perpustakaan dan kominfo apa yang bisa disupport Pemprov khususnya terkait digital library dengan artificial intelligence,” sambung Khofifah.
Lebih lanjut, Gubernur Khofifah mengatakan, renovasi benteng berukuran 165 meter x 80 meter yang dibangun di atas lahan seluas 15 hektare ini menindaklanjuti arahan Presiden RI Joko Widodo agar benteng Van den Bosch direhabilitasi sehingga dapat dijadikan wisata bagi masyarakat. “Pada tanggal 1 Februari 2019, Presiden Joko Widodo memberikan instruksi untuk melakukan rehabilitasi Kawasan Pusaka Benteng Pendem,” ujarnya
Instruksi ini, kata Khofifah, kemudian ditindaklanjuti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menjaga agar bangunannya tidak semakin rusak. “Pemugaran benteng ini diperkirakan dapat selesai Oktober 2022 mendatang,” ucapnya.
Rehabilitasi museum mulai dilakukan pada 10 Desember 2020.Rehabilitasi Benteng Pendem Ngawi dilakukan dengan hati-hati demi menjaga nilai kultural dan historikalnya. “Kawasan Benteng Pendem ini merupakan cagar budaya, penataannya harus dilakukan secara hati-hati agar nilai historikal dan kulturalnya tetap terjaga,” tegasnya.
Rehabilitasi bangunan peninggalan Belanda dan Jepang itu, Khofifah berharap menjadi daya tarik wisata baru. Baik wisatawan domestik maupun mancanegara. “Kawasan Benteng Pendem dapat menjadi wisata edukasi sejarah dan cagar budaya yang dilengkapi papan informasi di setiap sudutnya,” tuturnya.
Adapun letak benteng Pendem di Jalan Untung Suropati No II, Pelem II, Kelurahan Pelem, Ngawi, Jawa Timur. Benteng ini direnovasi atau direhabilitasi agar masyarakat yang berkunjung mengetahui sejarah di balik bangunan yang berdiri megah di pusat Kota Ngawi tersebut. (hsa)