Jember, HarianSurabaya.com–Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) terus melakukan percepatan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) bagi hewan ternak.
Seperti awal pekan kemarin, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali turun langsung dan meninjau pelaksanaan vaksinasi PMK tahap II atau revaksinasi hewan ternak di Kabupaten Jember.
Bertempat di Dusun Pondok Rampal, Desa Pondok Joyo, Kec Semboro, Kabupaten Jember, Gubernur Khofifah menyaksikan secara langsung vaksinasi pada 30 ekor sapi potong milik Peternak Rakyat Pondok Rampal Jember dengan jenis Limousine, Simental dan PO.
Dalam keterangannya, Gubernur Khofifah menuturkan bahwa percepatan dan perluasan vaksinasi PMK di Jatim tidak boleh melemah. Menurutnya, PMK harus menjadi kewaspadaan semua pihak.
“Monitoring ini adalah upaya kita untuk menjaga ternak-ternak kita tetap sehat. Kalau ternaknya sehat, maka peternaknya pun menjadi semakin tenang. Jadi tugas pemerintah adalah melindungi peternak dan ternaknya,” imbuhnya.
Menurutnya, hingga Minggu (7/8), tercatat sebanyak 635.050 dosis vaksin PMK Tahap I dan II telah disuntikkan di berbagai daerah. Nilai tersebut setara 63% dari total 1.003.300 dosis vaksin yang telah diterima Jawa Timur.
Untuk itu, Gubernur Khofifah berpesan agar kerjasama berbagai elemen masyarakat terus ditingkatkan. Mulai dari level Babinsa, Babinkamtibmas hingga kepala desa. Jika ada informasi terkait kondisi ternak kurang sehat segera kordinasi dengan kadis peternakan atau otoritas veteriner terdekat.
Menurutnya, konfirmasi dua arah dan komunikasi Penta Helix harus terus dilakukan. Dirinya menegaskan bahwa PMK ini harus diwaspadai oleh semua, bukan hanya peternak.
“Misal Pak Kades bisa mengkonfirmasi berapa sapi yang ada di daerah masing-masing. Jika ada yang belum vaksin, mohon segera dikomunikasikan dengan Dinas Peternakan, karena semua vaksin dari pusat langsung didistribusikan ke Kab/Kota,” jelas Khofifah.
Hal ini mengingat semua vaksin dari pemerintah pusat telah didistribusikan langsung ke Kabupaten/Kota. “Sekali lagi terima kasih atas kerja keras dari para Nakes dan Dokter Hewan di seluruh wilayah, utamanya yang hari ini di Kab. Jember,” pungkasnya.
Di sisi lain, di dalam seminggu terahir jumlah ternak sakit dan yang dipotong paksa sudah jauh menurun. Hal ini tentunya menandakan bahwa vaksinasi sudah menunjukkan efektivitasnya.
Dalam rangka percepatan pelaksanaan vaksinasi PMK, Pemprov Jawa Timur melibatkan semua Tenaga Kesehatan Hewan di Jawa Timur. Total sebanyak 2.450 orang yang terdiri dari 950 dokter hewan dan 1.500 paramedik veteriner telah disiapkan untuk percepatan vaksinasi. (hsa)