Siang Ini, TGIPF Tragedi Kanjuruhan Dijawalkan Diterima dan Sampaikan Laporan kepada Presiden

24 views
Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) saat menjalankan tugasnya dengan berkunjung ke Stadion Kanjuruhan di Malang /instagram @mohmahfudmd

Jakarta, HarianSurabaya–Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang juga Menko Polhukam, Mahfud MD lewat akun instagram resminya mengumumkan bahwa TGIPF Tragedi Kanjuruhan pasca pertandingan Arema FC melawan Persebaya pada 1 Oktober lalu telah merampungkan tugasnya.

Mahfud menegaskan, hari ini, TGIPF dijawalkan akan diterima dan menyampaikan laporan kepada Presiden di Istana Negara, Jumat (14/10) siang.

“Alhamdulillah, setelah bekerja nonstop selama 9 hari, terhitung sejak keluarnya penugasan dengan Kepres No.19 Tahun 2022 tertanggal 4 Oktober 2022, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan pasca pertandingan sepak bola Arema vs Persebaya, telah merampungkan tugasnya Kamis sore ini,” tulis Mahfud MD di akun Instagramnya.

Mahfud MD menegaskan, meski sudah merampungkan tugasnya, tetapi hasil dari kinerja TGIPF Tragedi Kanjuruhan belum akan disampaikan kepada publik. Sebab, TGIPF akan terlebih dulu melaporkan kepada presiden.

“Isi laporan belum bisa dibuka ke publik sebelum disampaikan secara resmi kepada presiden. TGIPF dijadwalkan diterima dan menyampaikan laporan kepada Presiden di Istana Negara pada Jumat,” jelas Mahfud MD.

Sebelumnya, Mahfud MD lewat postingannya di IG juga memberikan tanggapan perihal adanya saling lempar tanggung jawab beberapa pihak yang berkaitan dengan Tragedi Kanjuruhan maupun yang mengurusi kompetisi sepak bola di negeri ini.

Dijelaskan Mahfud MD, meski rekomendasi TGIPF belum dkeluarkan, tetapi terjadi saling menghindar dari tanggungjawab operasional lapangan antara pihak federasi, pengelola liga, panitia pelaksana, pihak keamanan, hingga penyelenggara siara.

“Ini menjadi bukti bahwa penyelenggaraan Liga Sepak Bola Nasional agak kacau. Membahayakan bagi dunia persepakbolaan kita. Nyawa manusia dibuat pertaruhan karena tak ada jaminan keselamatan yang maksimum,” tegas Mahfud MD.

Mahfud menegaskan, ini menjadi salah satu perhatian TGIPF untuk mencari akar masalahnya sebagai bahan untuk menyusun rekomendasi. (hsa)