Erick Thohir Tegaskan Pentingnya Perempuan dalam Mendukung Perekonomian Indonesia

89 views
Erick Thohir
Erick Thohir waktu hadir di NU Women Festival (foto : ist)

Jakarta, hariansurabaya.com – Menjelang satu abad Nahdlatul Ulama (NU), berbagai upaya terus dilakukan untuk mendukung kemajuan organisasi masyarakat (ormas) Islam tersebut. Salah satu fokus ikhtiar jam’iyyah itu adalah peningkatan kualitas Nahdliyin dari kalangan perempuan. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pihaknya mendorong perempuan NU untuk terus meningkatkan kapabilitasnya.

“Saat ini direktur perempuan di BUMN baru satu yaitu Direktur Sales dan Marketing PT Indofarma dr Kamelia Faisal. Untuk itu kita terus mendorong Perempuan NU untuk terus meningkatkan kapabilitasnya, sehingga semakin banyak yang menjadi pemimpin perempuan di BUMN”, ujar dia pada pembukaan Festival NU Women di Jakarta, Sabtu (15/10).

Dalam kesempatan itu dia menyampaikan bahwa bahwa NU merupakan fondasi bagi kebangsaan. Dengan adanya NU, maka Indonesia dapat terus berdiri hingga saat ini. Oleh karena itu, peringatan 100 tahun NU harus didorong sejak awal sebagai bagian dari upaya menjaga negara di kala gonjang-ganjing ideologi maupun ekonomi.

Erick Thohir
Erick Thohir, Menteri BUMN (foto : ist)

Dalam hal itu, peran dari Perempuan NU tidak sedikit karena dari 65,4 juta pelaku UMKM di Indonesia, sebagian besar kalangan perempuan.

“Ekonomi harus terus tumbuh, dan saya sebagai Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah, juga ingin pertumbuhan ekonomi Indonesia berlandaskan ekonomi umat. Kami mendorong ekonomi umat, dapat tumbuh hingga lima persen,” ucap dia.

Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf mengatakan pergerakan perempuan di NU sudah dilakukan sejak lama. Bahkan pada Muktamar Ke-13 PBNU di Menes tahun 1938, perempuan NU yakni Nyai Juasieh menyuarakan terkait dengan kesetaraan pendidikan perempuan NU sehingga lahir Muslimat NU.

“Semangat harus terus digelorakan hingga saat ini yakni bagaimana perempuan mendapatkan kesetaraan baik di bidang pendidikan maupun bidang lainnya,” kata dia.

Lanjut Yahya, selain kesetaraan yang perlu diperhatikan adalah bagaimana meningkatkan kualitas sumber daya manusia perempuan itu sehingga dapat bersaing di kancah global.(ac/ist)