15 Event Unggulan Masuk Kalender Wisata Jatim 2023, Gubernur Khofifah: Pastikan Wisatawan Terlayani Dengan Baik dan Betah di Jatim

23 views
Gubernur Jawa Timur
5 Event Unggulan Masuk Kalender Wisata Jatim 2023, Gubernur Khofifah: Pastikan Wisatawan Terlayani Dengan Baik dan Betah di Jatim (foto : ist)

SURABAYA, hariansurabaya.com | Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara resmi meluncurkan Kalender Wisata Jawa Timur 2023 di Pakuwon Imperial Ballroom pada Kamis malam (15/12). Sebanyak 15 event unggulan yang rencananya akan digelar pada tahun 2023.

Ke-15 event unggulan Jatim tersebut antara lain Jazz Gunung Bromo, Jember Fashion Carnival, Festival Reog Ponorogo, Gandrung Sewu, East Java Fashion Harmony, Festival Rujak Uleg, Banyuwangi Ethno Carnival, Festival Bandar Grissee, Parade Juang, Meras Gandrung, Festival Kresnayana, Festival Rontek, Festival Kupatan, Batu Street Food, Bromo Kom, Kediri Dholo Kom, Dan Ultra Trail Bromo Semeru.

Gubernur Khofifah berharap agar Kalender Wisata Jatim 2023 ini menjadi pedoman bagi wisatawan lokal maupun mancanegara agar betah tinggal lebih lama di Jatim. Tak hanya singgah satu atau dua hari.

“Peluncuran ini adalah bentuk keseriusan Pemprov Jatim untuk mempromosikan event budaya dan pariwisata di Jatim dalam kurun 1 tahun kepada calon wisatawan. Adanya kalender ini diharap bisa menjadu acuan bagi mereka yang berencana memperpanjang perjalanannya,” ungkapnya.

Orang nomor satu di Jatim ini menekankan diperlukannya promosi event wisata berbau kebudayaan yang diselenggarakan pada malam hari. Ia mencontohkan, pertunjukan budaya di daerah Tapal Kuda dan event kultural agar eksplorasi di wilayah Bromo Tengger Semeru (BTS) tak terbatas hanya melihat sunrise dan sunset.

“Potensi wisata budaya yang luar biasa bisa kita gencarkan untuk menambah agenda eksplorasi kekayaan alam dan budaya di sekitar BTS. Bisa kita tambahkan event kebudayaan yang diadakan saat malam, sehingga wisatawan tak langsung turun gunung begitu matahari terbenam. Harapannya juga mereka bisa menikmati budaya di kawasan tapal kuda,” ujarnya.

Gubernur perempuan pertama Jatim ini melanjutkan, berbagai pihak harus saling berkolaborasi untuk memberikan rasa aman, nyaman dan betah bagi para wisatawan. Kolaborasi ini mulai dari promosi hingga pembangunan infrastruktur.

“Pelaku wisata harus terus mengembangkan inovasi dan jejaring lebih luas baik di dalam maupun di luar negeri. Dan jejaring itu adalah pelaku usaha wisata, youtuber, vlogger, programmer, dan pegiat sosial media lainnya. Kita buat wisataaan tinggal lebih lama. Berangkat dari apa yang sekarang exist yaitu BTS. Mulai dari blue fire, hingga pantai yang luar biasa di Banyuwangindan kawan pantai selatan dan lainnya,” lanjutnya.

Khofifah juga mengajak para stakeholder dan pelaku usaha wisata untuk memberikan masukan kepada Pemprov Jatim terkait inovasi seputar bidang pariwisata.

“We need strong partnernship. Para stakeholder silakan beri masukkan kepada kami. Pelaku usaha pasti idenya luar biasa, saya mengundang untuk memberi kami berbagai langkah inovasi dan lompatan. Saya mohon Pemprov Jatim diberikan masukan. Mari kita bergandeng tangan, kita kenalkan bahwa inilah keindahan Bumi Majapahit,” ajaknya.

Lebih lanjut, Gubernur Khofifah menyatakan, peluncuran ini adalah upaya Pemprov Jatim untuk memfasilitasi promosi event wisata di Bumi Majapahit. Apalagi, dari 38 kabupaten dan kota terdapat hampir 254 event.

Sebagai informasi, Kalender Wisata Jatim 2023 ini memuat detail event dan lokasi pariwisata prioritas yang berpotensi untuk dikunjungi pada tahun 2023 nanti di Kabupaten dan Kota Jawa Timur. Ratusan event tersebut dimuat dalam e-book Kalender Wisata tahun 2023, dan masih dapat bertambah lagi sepanjang tahun.

Dari 15 event unggulan itu didaftarkan pada Kharisma Event Nusantara (KEN) kolaborasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Indonesia dengan pemerintah daerah. Dari 15 event Jatim yang diusulkan, terpilih 9 event yang lolos kurasi tahap kedua.

Di antaranya adalah Jember Fashion Carnaval, Festival Nasional Reog Ponorogo, Festival Gandrung Sewu Banyuwangi, East Java Fashion Harmony, Festival Kresnayana Blitar, Festival Rujak Uleg Surabaya, Banyuwangi Ethno Carnival, Batu Street Food Festival, dan Festival Rontek Pacitan.

Sejalan dengan Khofifah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim Hudiyono menyebutkan bahwa Dispudpar siap melakukan program pendampingan bagi penyelenggaraan event unggulan di Kabupaten dan Kota Jatim.

“Disbudpar Jatim memiliki program pendampingan di daerah utuk penyelenggaraan event dan peluncuran kalender wisata kabupaten kota masing-masing. Difokuskan dalam peningkatan kapasitas penyelenggaraan event daerah, khususnya peningkatan skill dan manajemen penyelenggaraan event dengan melibatkan tenaga ahli dari pelaku, pengamat, dan kurator event nasional,” pungkasnya.(ac)