hariansurabaya.com | SURABAYA – Perhatian dan komitmen Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terhadap kaum perempuan khususnya para ibu mendapat pengakuan istimewa. Hal itu seiring dengan penghargaan yang diterima Gubernur Khofifah dari Gojek Indonesia dan Grab Indonesia dalam Puncak Peringatan Hari Ibu ke-94 di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Kamis (22/12).
Penghargaan berupa piagam ini diserahkan oleh Vice President Public Policy dan Government Relation Gojek Indonesia Muhammad Chairil kepada Gubernur Khofifah Atas Perlindungan dan Pemberdayaan Terhadap Perempuan Ojek Online di wilayah Jawa Timur. Sementara penghargaan dari Grab Indonesia diserahkan oleh Novalia Hartono Kepala Hubungan Pemetintah dan Legislatif Grab Indonesia.
Penghargaan tersebut juga diberikan atas capaian gemilang selama pemerintahan Gubernur Khofifah terkait Indeks Pembangunan Gender (IPG) sebagai Indikator Pembangunan Gender mengalami kenaikan signifikan tiap tahunnya.
Secara khusus, Gubernur Khofifah menggarisbawahi terkait pemberdayaan perempuan yang difokuskan pada Gender Development Index (GDI) di Jawa Timur. Dalam GDI tersebut, dirinya menyebut terdapat tiga indikator utama yang patut menjadi perhatian dalam setiap langkah pembangunan di Jawa Timur.
“Pertama adalah pendidikan bagi perempuan baik formal dan informal. Yang kedua adalah derajat kesehatan perempuan. Memberikan kualitas kesehatan saat hamil menjadi bagian yang sangat penting. Ini menjadi bagian dalam membangun pemberdayaan perempuan demi Indonesia yang lebih maju,” tutur Gubernur Khofifah
Sebagai seorang ibu, Khofifah menyadari betul bahwa sudah menjadi kewajiban bersama untuk bersama-sama menjaga kualitas kesehatan perempuan utamanya ibu hamil. Seperti halnya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) serta kemungkinan Ibu Hamil dalam keadaan kurang gizi. Memberikan support gizi yang cukup saat kehamilan bukan hanya pada ibu, tetapi juga pada kandungannya.
Lebih lanjut, indikator ketiga disebut Khofifah adalah _Income_ per kapita, dalam hal ini merujuk pada kemandirian ekonomi perempuan. Kemandirian ekonomi ini bisa mengacu pada kaum pekerja maupun pengusaha perempuan.
“Dari ketiga indikator tersebut kita bisa melihat GDI di Jatim, bagaimana disparitas upah antara laki-laki dan perempuan sampai saat ini masih terjadi,” ucap Gubernur perempuan pertama Jatim ini.
Di sisi lain, UMKM Jatim berkontribusi pada PDRB hingga 57,81% jelang akhir 2022. Angka itu bahkan diperkirakan BI pada Outlook 2023 naik menjadi 60%. Dengan fakta bahwa sebagian besar pelaku UMKM adalah perempuan, Gubernur Khofifah pun meyakini bahwa pemberian penguatan dan pendampingan pada pelaku UMKM, bisa sangat menjanjikan.
“Mereka-mereka ini yang bisa menjadi Role Model sebagai perempuan-perempuan yang berdaya secara ekonomi,” lanjutnya.
Selain itu dalam kesempatan tersebut, turut diserahkan total 22 Penghargaan kepada daerah, instansi pemerintahan hingga lembaga masyarakat pegiat perempuan di Jawa Timur. Penghargaan-penghargaan tersebut diberikan sebagai apresiasi atas upaya-upaya perlindungan dan penggerak perempuan
Secara langsung Gubernur Khofifah menyerahkan piagam penghargaan diantaranya kepada Kota Probolinggo, Kab. Lamongan dan Kab. Ngawi. Ketiganya dinilai berkomitmen penuh dalam percepatan Pengarustamaan Gender (PUG) Terbaik Tahun 2022.
Dua penghargaan selanjutnya diberikan kepada Kab. Pamekasan dan Jember sebagai apresiasi atas pembentukan Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak.
Tidak hanya itu, penghargaan khusus juga diberikan kepada tiga desa di Jatim sebagai desa dengan komitmen terbaik dalam pengembangan Desa Ramah Perempuan Peduli Anak. Ketiganya adalah Desa Candirejo, Loceret, Nganjuk, Desa Pule, Sawahan, Kab. Madiun dan Desa Kendabulur, Boyolangu, Tulungagung.
Turut hadir dalam acara tersebut, antara lain Ketua TP PKK Jatim Arumi Bachsin Emil Dardak, Persit Kartika Chandra Kirana PD/V Brawijaya Evy Trisula Wijayanti, Ketua BKOW Prov. Jatim Garjati Heru Tjahjono, jajaran Kepala Daerah penerima penghargaan dan jajaran Kepala OPD Jatim terkait. (ac)