Hadiri Pelantikan Pengurus JMSI Jatim Periode 2022-2027, Wagub Emil Dardak Harap Keberadaan JMSI Mampu Tingkatkan Literasi Digital Masyarakat

27 views
Hadiri Pelantikan Pengurus JMSI Jatim Periode 2022-2027, Wagub Emil Dardak Harap Keberadaan JMSI Mampu Tingkatkan Literasi Digital Masyarakat
Hadiri Pelantikan Pengurus JMSI Jatim Periode 2022-2027, Wagub Emil Dardak Harap Keberadaan JMSI Mampu Tingkatkan Literasi Digital Masyarakat

hariansurabaya.com | SURABAYA – Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak
menghadiri pelantikan pengurus Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Jatim periode
2022-2027 di Hotel Kampi Surabaya, Sabtu (7/1). Sebagai informasi, JMSI Jatim
memiliki anggota sekitar 30 media dan sudah terverifikasi faktual oleh Dewan Pers
Indonesia.

Dalam sambutannya, Wagub Emil Dardak berharap keberadaan JMSI mampu menumbuhkan tingkat literasi digital di tengah masyarakat. Untuk itu, diharapkan media-media yang tergabung dalam JMSI dapat memberikan informasi yang valid, kredibel, dan relevan kepada masyarakat.

“Hari ini everybody is a publisher. Setiap orang dapat menjadi content creator dan
mampu menghasilkan informasi lewat jari-jemari kita. Kalau dulu konten terkurasi melalui
perusahaan medianya, tapi hari ini dengan keberadaan media sosial konten bisa
langsung diunggah dan tersebar,” kata Emil panggilan akrabnya.

Menurutnya, saat ini media konvensional bersaing dengan media digital. Perusahaan
pers pun bersaing dengan media sosial dimana suatu konten tidak perlu lagi editor untuk
naik ke publik. Untuk itu, lanjut Emil, keberadaan JMSI Jatim diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang terpercaya.

“Kita juga perlu edukasi masyarakat. Misal kalau dapat share berita, ya di-klik link-nya.
Jangan hanya baca caption atau judulnya. Atau paling tidak kalau belum di-klik dan
dibaca beritanya jangan disimpulkan bahwa berita itu benar. Karena seringkali judul dan
caption itu beda dengan isinya,” ujarnya.

“Itulah yang kemudian harus kita hadapi saat ini. Bahwa banyak sekali tantangan.
Bagaimana publik bisa menjadi konsumen informasi yang bijak. Tapi di sisi lain tadi kita
melihat konvergensi media, dimana saat ini trendnya orang membaca berita itu melalui
tautan yang dibagi di lini massa atau media sosial,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Emil mengatakan bahwa media bisa menjadi agen sosialisasi kebijakan
pemerintah sekaligus pemantau dan pengawasnya. Ia pun meminta agar informasi yang
disampaikan ke publik dapat berimbang.

“Kesempatan untuk kemudian memastikan sebuah isu yang diangkat itu cover both side.
Kami berharap adanya JMSI ini juga dapat mendukung pemulihan ekonomi masyarakat,
mendukung pembangunan kita di berbagai bidang apakah kebudayaan, sosial dsb.
Tentunya dalam sebuah ekosistem yang amanah, kita sebagai pemerintah juga
senantiasa perlu masukan-masukan yang konstruktif dari masyarakat yang disuarakan
melalui media-media,” katanya.

Tidak hanya itu, Emil berharap JMSI dapat menguasai digital culture dimana kondisi saat
ini masyarakat tidak bisa membedakan antara media siber dan media social.

“Dengan hadirnya JMSI tentu diharapkan dapat menjelaskan pada masyarakat tentang
perbedaan media yang riil dan media yang imajiner. Media siber punya resiko yang
tinggi yang rentan terjadi kesalahan yang dapat berkembang berpotensi menjadi hoax.
Oleh karenanya JMSI harus dapat menjaga kehati-hatian dalam menyampaikan
informasi ini,” katanya.

“Tentunya saya berharap JMSI tidak hanya dijadikan sebagai sebuah wadah organisasi,
tetapi juga harus kita implementasikan bagaimana seharusnya peran para jurnalis yang tergabung dalam JMSI itu. Semoga keberlangsungan kegiatan positif yang dilakukan
oleh JMSI Jatim senantiasa memberikan pengaruh lebih baik khususnya dalam
perkembangan dan kemajuan bidang Jurnalistik serta memperkuat literasi digital
masyarakat di wilayah Jatim,” imbuhnya.

Sementara itu Ketua JMSI Pusat, Teguh Santosa mengatakan bahwa JMSI lahir tahun
2020. Relatif baru diantara organisasi lainnya di Dewan Pers. Tidak hanya itu, JMSI
telah terverifikasi factual oleh Dewan Pers Indonesia.

“Untuk menjadi organisasi di Dewan Pers butuh proses yang cukup ketat sampai dengan
mendapatkan verifikasi faktual,” katanya.

Menurutnya, saat ini kita sedang menghadapi revolusi platform digital. Di Indonesia,
perkembangan digital diikuti dengan pertumbuhan perusahaan pers. Dimana untuk
menjadi perusahaan pers yang dianggap profesional oleh dewan pers harus memenuhi
beberapa syarat. Mulai dari badan hukum, redaksi alamat yang jelas, sampai jumlah
produksi berita dalam sehari.

“Jawa Timur ini adalah salah satu base terkuat JMSI yang anggotanya sekitar 30 dan
telah terverifikasi Dewan Pers. Saya berharap JMSI Jatim ini dijadikan model dan
menjadi kiblat bagi JMSI di daerah lain,” katanya.

“Menghadapi pesta demokrasi 2024, anggota JMSI untuk dapat memastikan bahwa
ruang redaksi kita bekerja dengan mengikuti kaidah-kaidah jurnalistik. Jauhkan diri dari
ujaran kebencian, jaihkan diri dari kabar bohong atau hoax, perbanyak menggali
informasi dan sumbernya,” pungkasnya.

Sebagai informasi, susunan kepengurusan JMSI Jatim periode 2022-2027 diantaranya
yakni Ketua Dewan Pembina Aries Agung Paewai S.STP., MM, Ketua Dewan Pakar Dr.
Joni Wahyuhadi, dr., Sp.BS, Ketua Syaiful Anam, Sekretaris Agus Supriyadi, dan
Bendahara Erfandi Putra.(ac)