Tema Tradisional Makin Diminati untuk Menandai Momen Sakral bagi Pasangan Pengantin

62 views
Tema Tradisional Makin Diminati untuk Menandai Momen Sakral bagi Pasangan Pengantin
Tema Tradisional Makin Diminati untuk Menandai Momen Sakral bagi Pasangan Pengantin

hariansurabaya.com | SURABAYA – Pasca Pandemi Covid-19, permintaan paket pernikahan sudah kembali normal seperti sebelum adanya gempuran musibah yang berlangsung hampir selama tiga tahun tersebut.

Dan tema tradisional makin diminati calon pasangan pengantin untuk memujudkan impian tak terlupakan di momen sakral bersama keluarga besar mereka. Sebaliknya, tema internasional yang menampilan pengantin dengan busana ball gown cenderung tak lagi banyak diminati.

“Mungkin karena pasangan pengantin merasa lebih elegan dan anggun ketika memakai busana-busana tradisional, seperti kebaya misalnya. Karena faktanya permintaan pesta pernikahan dengan tema-tema tradisional belakangan makin tinggi,” tegas Arsho Adi Pratomo, Ketua Hastana DPW Jatim kepada iniSurabaya.com, Sabtu (2/9/2023).

Ditemui di tengah gelaran wedding showcase bertema ‘Wedding Kita’ yang diadakan Hotel Santika Premiere Gubeng Surabaya, Arsho menambahkan, jumlah tamu yang diundang pasangan calon pengantin bersama keluarganya pun sekarang sudah normal di kisaran 500an orang.

“Bahkan tak sedikit pula yang undangannya di atas 1.000 orang. Acara sudah normal. Tahun ini sampai tahun depan, saya banyak menerima permintaan hajatan keluarga dokter. Dan mereka tidak ada permintaan khusus seperti waktu pandemi,” urainya.

Arsho menandaskan, pasca pandemic tak lagi ada permintaan hajatan pesta pernikahan dengan tema ‘intimate’. “Semua tamu undangan sudah di atas 500 orang. Dan pilihan utama adalah tradisional, sedang modern jadi second opinion,” imbuhnya.

Untuk prosesi adat Jawa ini, lanjut Arsho, bisa dilakukan mulai siraman, midodaren, panggih hingga puncaknya prosesi pesta pernikahan. “Baik yang diadakan di rumah maupun di gedung tidak ada peraturan macam-macam yang ketat seperti saat pandemi,” katanya.

Untuk tema tradisional, kata Arsho, dominan adat Solo. “Bisa jadi karena adat Solo lebih simple ya,” tuturnya.

Soal budget, Arsho menyatakan bisa menyesuaikan keinginan calon pasangan pengantin. “Intinya begini, tentukan dulu budget berapa dan mau undang berapa orang. Lalu kami akan sarankan paket serta mencari venue yang sesuai,” begitu sarannya.

Arsho menyatakan, alokasi dana pesta pernikahan untuk 700-800 orang undangan kisaran Rp 150 juta. “Itu sudah paket lengkap, mulai gedung, katering hingga pernak-pernik lainnya,” beber Arsho.

Wedding Kita

Untuk memberi kesempatan bagi calon pasangan pengantin mendapatkan informasi seputar tema dan paket pernikahan yang diinginkan, Hotel Santika Premiere Gubeng Surabaya bersama Hastana Jawa Timur menggelar acara wedding showcase selama dua hari, Sabtu-Minggu (2-3/9/2023).

Kegiatan bertajuk ‘Wedding Kita’ ini diikuti 25 vendor, mulai dari wedding organizer, MUA, wedding attire, undangan, foto, video, entertainment, sound & lighting, decoration, hingga photo-booth. “Calong pengantin gak perlu cari kemana-mana, semua vendor ada di satu tempat,” ujar Radinia Pitaramita, Marcomm Manager Hotel Santika Premiere Gubeng Surabaya.

Wanita yang akrab disapa Pipit ini menyatakan,”Calon pengantin tinggal menyampaikan apa yang diperlukan untuk mewujudkan impian mereka menghadapi momen sakral menjadi pasangan yang sah, pihak vendor bakal memberi arahan sesuai keinginan klien.”

Gelaran ‘Wedding Kita’ di ballroom hotel bintang 4 di pusat Kota Surabaya ini akan diisi dengan demo make-up serta parade fashion busana pernikahan oleh Kameela dan Sanggar Rias Kerinci, talkshow dengan Chef Apri, Executive Chef Hotel Santika Premiere Gubeng mengenai mix & match menu wedding, dan penutupan acara nanti diisi oleh Disdukcapil yang mensosialisasikan pengurusan dokumen nikah terbaru.

Pipit berharap acara ini bisa menjadi solusi terbaik bagi calon pengantin untuk menemukan kebutuhan acaranya karena banyak pilihan vendor pendukung acara pernikahan yang bergabung.(ac)