BI Jatim Gelar Sosialisasi ToT Ekonomi Keuangan Syariah, Diikuti 60 Khatib se-Surabaya

51 views
BI Jatim Gelar Sosialisasi ToT Ekonomi Keuangan Syariah, Diikuti 60 Khatib se-Surabaya
BI Jatim Gelar Sosialisasi ToT Ekonomi Keuangan Syariah, Diikuti 60 Khatib se-Surabaya

hariansurabaya.com | SURABAYA – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur (KPw BI Jatim) menggelar program Training of Trainers (ToT) Ekonomi Keuangan Syariah pada Sabtu (18/11) di Ruang Cinnamon 2-3 Hotel Fourpoint Surabaya. Acara ToT ini diikuti 60 peserta yang merupakan khatib se-Surabaya.

Program ToT Ekonomi Keuangan Syariah ini juga merupakan program BI Jatim untuk 360 Khatib se-Jatim di 13 Kabupaten/Kota. Di Madura Raya juga akan dilakukan program ToT yang melibatkan 100 Khatib. Kemudian Tuban dan Bojonegoro ada 50 Khatib. Lamongan dan Gresik ada 50 khatib. Kemudian Sidoarjo dan Mojokerto ada 100 khatib.

Tujuan ToT yakni meningkatkan literasi ekonomi keuangan syariah bagi masyarakat untuk mendalaminya. Meski banyak orang lahir dan besar sebagai Islam, namun perlu dibekali ekonomi syariah.

“Tidak hanya ngaji fikih, tapi juga ngaji sugih,” ungkap Advisor Kantor Perwakilan BI Jatim, Muslimin Anwar.

Khatib menurut Muslimin Anwar, berperan penting dalam menyebarkan ekonomi keuangan syariah ke masyarakat luas. Khatib adalah panutan. Sebagai ulama dan umaro, tentu banyak didengar masyarakat.

“Ini sejalan dengan yang sudah diluncurkan. Master Plan akselerasi, implementasi ekonomi keuangan syariah dari para khatib,” jelas Muslimin.

Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia Provinsi  Jawa Timur (DMI Jatim) KH Sujak mengapresiasi BI Jatim yang memprakarsai ToT untuk khatib dalam meningkatkan literasi ekonomi keuangan syariah. Diakuinya bahwa khatib memang sangat perlu mendalami literasi keuangan ekonomi syariah.

“Karena memang tidak banyak khatib memberikan khutbah yang bertemakan ekonomi syariah. Masjid ini kan pusat pembinaan umat. Diharapkan khatib ini mempunyai pengetahuan pendalaman ekonomi syariah. Jadi lewat khatib, Insya Allah bisa berkembang literasi ekonomi syariah,” tutupnya.

Menurutnya, masjid adalah pusat pembinaan umat. Diharapkan khatib mempunyai pengetahuan pendalaman ekonomi syariah. Sehingga umat Islam ketika sholat Jumat di masjid, bisa mendapat pencerahan tentang ekonomi syariah dari khatibnya.(ac)