hariansurabaya.com | SURABAYA – Bulan Januari 2024, menjadi moment kebahagiaan bagi PCU (Petra Christian University), yang merupakan salah satu kampus swasta terbaik di Indonesia versi Lembaga Pemeringkatan Universitas Dunia Quacquarelli Symonds (QS) South-Eastern Asia University Rankings 2023 itu.
Pasalnya secara resmi, PCU menambah empat Profesor atau Guru Besar yang berasal dari dua fakultas yang berbeda yaitu Faculty of Industrial Technology dan School of Business and Management.
Menurut Djwantoro Hardjito Rektor UK Petra, dengan bertambah empat guru besar tersebut, saat ini UK Petra telah memiliki total 17 profesor dari 30 dosen yang aktif.
“Tentu ini akan terus bertambah, untuk mencapai jenjang akademik dosen tertinggi ini bukan hanya bicara soal publikasi jurnal. Tapi mereka juga harus mengimplementasikan atau mengaplikasikan ilmu yang didapatkan itu ke dalam pembelajaran kepada para mahasiswa,” katanya.
Dengan menerapkan ilmu tersebut, mahasiswa dan masyarakat bisa terus mendapatkan pengetahuan terbaru sesuai dengan bidang yang dipelajari. Seiring dengan semakin canggih teknologi dan kemajuan di dunia pendidikan.
Dari empat guru besar itu, pertama ada Juniarti profesor bidang Akuntansi di UK Petra yang meneliti tentang rumus investasi yang aman bagi pemula. Dalam kajiannya, investasi harus memperhatikan beberapa hal, yakni melihat produknya, melihat industrinya, melihat siapa manajemennya, dan harus bisa menganalisis informasi investasi dari beragam media tengang saham yang akan diinvestasikan.
Baca juga : Prof. Dr. Dra. Juniarti, M.Si., Ak., CA., CMA. : Rumus Investasi Yang Aman Bagi Pemula
Kedua, Njo Anastasia guru besar Fakultas Bisnis dan Manajemen yang mendalami manajemen keuangan perusahaan, keuangan personal serta topik-topik properti. Dalam penelitiannya, dijelaskan bahwa generasi muda zaman sekarang masih memungkinkan untuk memiliki rumah sendiri, asal perencanaan keuangannya dilakukan sedini mungkin agar bisa berjalan dengan baik.
Baca juga : Prof. Dr. Njo Anastasia, S.E., M.T : “Masa Sih Generasi Muda Sulit Punya Rumah Sendiri?”
Ketiga Juliana Anggono yang mendapatkan gelar prosesornya dari ilmu teknik mesin yang meneliti tentang material interior mobil yang sustainable, campuran antara bahan alam dan plastik bekas. Dalam penelitiannya, seiring adanya efek pandemi, perubahan iklim hingga krisis energi membuat harus ada respon global yang memberikan tekanan lebih lanjut pada industri otomotif. Oleh karena itu, ia melakukan penelitian yang menghasilkan solusi ramah lingkungan.
Sedangkan yang keempat, Zeplin Jiwa Husada Tarigan guru besar Manajemen Produksi dan Operasional yang meneliti human machine interface guna meningkatkan daya saing pada supply chain. Menurut penelitiannya, saat ini perusahaan perlu mengembangkan manajemen terintegrasi dengan penggunaan software yang dikembangkan sendiri. Sehingga dapat membantu perusahaan mengendalikan data dan stock badang di gudang.
Rektor UK Petra berharap, dari seluruh guru besar baru itu, bisa terus memberikan sumbangsih ilmu dan pengetahuannya untuk kemajuan Universitas dan memberi manfaat bagi masyarakat.
“Setelah menjadi Guru Besar bukan akhir segalanya dan berhenti. Justru saya berharap tanggung jawab mereka akan bertambah termasuk memberi kontribusi nyata buat masyarakat,” pungkasnya.(ac)