hariansurabaya.com | SURABAYA – Dalam pembelajaran, asesmen termasuk bagian yang melekat karena selain menyediakan informasi sebagai umpan balik untuk guru, siswa, dan orang tua. Asesmen juga sebagai bagian dari laporan kemajuan belajar siswa selama di kelas pada materi pelajaran tertentu.
Sejauh ini, asesmen dilakukan secara berjenjang, yaitu asesmen harian, asesmen tengah semester, dan asesmen akhir semester. Namun, pada kurikulum Merdeka belajar, asesmen tidak hanya sekadar itu, asesmen dipetakan menjadi asesmen sebagai proses pembelajaran, asesmen untuk proses pembelajaran, dan asesmen pada akhir proses pembelajaran.
Asesmen pertama dan kedua digunakan sebagai asesmen formatif, sedangkan asesmen yang ketiga digunakan sebagai asesmen sumatif.
Pada asesmen formatif, guru memiliki kebebasan untuk menentukan alat asesmen di kelasnya yang sesuai dengan tujuan dan karakteristik materi yang disampaikan. Guru bisa menggunakan asesmen berbasis games yang bersifat kreatif dan interaktif sehingga siswa tidak merasa sedang ujian dan bersifat menyenangkan. Asesmen berbasis games itu adalah technoedugames, yaitu games dengan memanfaatkan platform games yang ada di internet. Games itu mencakup Quizizz, Wordwall, Educandy, dan Baamboozle.
Sayangnya, tidak semua guru mengenal platform tersebut sehingga tidak menggunakannya di kelas. Padahal, jika dipelajari, seluruhnya bisa menjadi alat asesmen yang menarik dan memudahkan.
“Dari semuanya, saya hanya mengenal dan pernah menggunakan itu quizizz saja,” ujar Anik Puji Handayani, guru Biologi di SMAN 2 Mojokerto.
Technoedugames juga memberikan kemudahan bagi guru yang memiliki waktu dan tenaga terbatas dalam menyusun soal. Guru bisa memilih dan menggunakan soal yang sudah dibuat oleh guru lain. Penyesuaian juga bisa dilakukan dengan mengedit, menambah, dan menghapus soal yang sudah ada.
Seluruh games memiliki karakteristik yang berbeda. Baamboozle hanya bisa digunakan on screen oleh guru sehingga siswa bisa terpusat ke layar tanpa menggunakan device masing-masing. Pada quizizz, guru bisa membuat soal dengan tipe pilihan ganda, menjodohkan, analisis, isian singkat, seret dan lepas, penanda, mengkategorikan, susun ulang, drop-down, dan gambar berlabel. Sementara itu, pada wordwall, lebih banyak tersedia aneka games untuk penilaian, seperti match up, quiz, speaking cards, flash cards, spin the wheel, group sort, complete the sentence, find the match, anagram, unjumble, matching pairs, open the box, wordsearch, labelled diagram, hangman, flip tiles, gameshow quiz, dan whack a mole. Terakhir, educandy menyediakan pilihan berupa word search, noughts and crosses, crosswords, spell it, anagrams, match-up, multiple choice, dan memory.
Setelah melakukan penilaian, guru bisa mengakses hasil belajar siswa dengan mudah. Guru bisa mengunduh dalam bentuk tabel excel atau langsung mendata melalui aplikasi. Secara tidak langsung, technoedugames juga memungkinkan bagi guru untuk menjadikannya sebagai media pembelajaran.
Penulis adalah : Ilmatus Sa’diyah – Dosen Program Studi Linguistik Indonesia, UPN “Veteran” Jawa Timur