Prihatin Kondisi Bawah Laut, Samuel Ingin Jaga Lingkungan Lewat Reef Revival Coral Restoration

19 views
Samuel Putra Sentosa, anak muda Surabaya peduli kelestarian alam bawah laut (dokpri)
Samuel Putra Sentosa, anak muda Surabaya peduli kelestarian alam bawah laut (dokpri)

hariansurabaya.com | SURABAYA – Sudah menekuni olah raga diving sejak kelas 9, ternyata Samuel Putra Sentosa sudah mengamati dunia bawah laut yang menurutnya sangat indah dan perlu juga dijaga kelestariannya. Dari diving

Samuel – panggilan akrabnya, sebagai Ketua Tim sudah mengawali kegiatan penyelamatan terumbu karang sejak bulan Juli 2024 tahun ini. Semua berawal usai pengamatan saat diving di Nusa Penida, Pulau Bali. Samuel melihat banyak koral rusak dan tidak terpelihara karena ulah manusia.

Samuel bahkan harus terjun diving dua kali khusus untuk pemasangan rope system melawan arus bawah laut. Setelah pemasangan, terumbu karang itu akan tumbuh berkoloni subur memenuhi setiap celah.

“Ditunggu minimal satu sampai dua tahun, baru nanti akan terlihat hasilnya. Terumbu karang itu akan tumbuh hijau dan terlihat indah pemandangan bawah laut.” jelasnya.

Siswa kelas 12 di Surabaya Intercultural School itu memiliki harapan besar dalam dua tahun ke depan dapat melihat regenerasi dengan aksinya berkebun terumbu karang (coral gardening) tersebut.

“Ada tiga tahapan coral gardening yaitu mengumpulkan fragmen terumbu karang kecil dari karang besar, fase perawatan (the nursery phase) dan maintenance dengan memantau secara berkala untuk memastikan terumbu karang itu tumbuh, menjaganya dari predator serta pasir,” kata Samuel.

Bahkan ia tengah berencana memasang unit konstruksi rope system seluas 100 meter x 100 meter. Salah satunya project di perairan Sumatera Barat dalam waktu dekat. Semua kegiatan dilakukan secara swadaya alias dana pribadi. Namun, Reef Revival juga membuka kesempatan donasi untuk memperbanyak unit dan membantu pelestarian coral reef. Karena terumbu karang memiliki banyak manfaat. Antara lain melindungi dari erosi, menjadi tumpuan aset wisata, hingga sumber makanan dan pengobatan.

Lebih dari setengah juta penduduk bergantung pada terumbu karang sebagai sumber makanan, pendapatan dan perlindungan. Namun, saat ini terumbu karang tengah terancam bahaya akibat polusi, pemburuan ikan yang berlebihan, perubahan iklim, dan predator. Kesemuanya mempengaruhi daya tumbuh kembang terumbu karang.

“Kami ingin terus memperbaiki terumbu karang di laut agar menjadi rumah bagi banyak ikan,” ungkap Samuel yang juga mengantongi sertifikat diving ini.

Terumbu karang sendiri adalah ekosistem bawah laut yang terbentuk dari koloni polip karang yang disatukan oleh kalsium karbonat. Sebagian besar terumbu karang terbentuk dari karang keras dengan polip berkelompok. Karang termasuk dalam kelas Anthozoa dalam film hewan Cnidaria. Meliputi anemon laut dan ubur-ubur.

Tidak seperti anemon laut, karang mengeluarkan rangka luar karbonat keras yang menopang dan melindungi. Paling baik tumbuh di perairan hangat, dangkal, jernih, cerah serta berombak.

Banyak pengunjung tertarik melihat souvenir dari kerang-kerang bawah laut (dokpri)
Banyak pengunjung tertarik melihat souvenir dari kerang-kerang bawah laut (dokpri)

Sekilas Tentang Reef Revival Coral Restoration

Reef Revival Coral Restoration adalah sebuah komunitas penggiat restorasi terumbu karang yang tengah gencar melakukan pelestarian koral bawah laut. Komunitas tersebut lahir dari pemikiran visioner anak muda asli Surabaya yang memiliki keinginan melestarikan lingkungan melalui restorasi terumbu karang.

Adapun tujuan mereka adalah untuk mencegah kerusakan, memperbaiki dan melestarikan kembali dengan metode menanam terumbu karang baru, membersihkan karang, menambahkan air berkualitas untuk mendukung pertumbuhan dan membangun kembali ekosistem terumbu karang.

Reef Revival memiliki sekitar tujuh anggota ahli selam bersertifikat. Mereka melakukan restorasi koral dengan menempatkan unit besi pelindung model spider system dan rope system. Rope system berbentuk besi persegi panjang dengan tali temali bertautan sebagai lokasi tumbuh terumbu.

Setiap ikatan tali memiliki sejumlah simpul yang diberikan jarak sepuluh centimeter. Sementara spider system berbentuk seperti jaring laba-laba, lebih sederhana daripada rope system yang cenderung rumit begitu pula ketika proses pemasangan.

Sosialisasi Lewat Pameran di PTC

Untuk memperkenalkan komunitas tersebut, Samuel dan rekan mengikuti Pameran yang bertajuk Bazar Kemerdekaan di Lobby HomePro Pakuwon Trade Center sejak 8-11 Agustus 2024.

Dengan tema pameran “Melestarikan Alam dengan Menanam Karang Kembali di Laut”, Reef Revival juga mengajak setiap orang berdonasi dalam kegiatan pelestarian lingkungan ini. Mereka menjual kerang-kerang sebagai hiasan dengan harga mulai dari Rp15.000. Donasi akan terkumpul akan dipergunakan untuk menciptakan besi pelindung yang mampu menjaga terumbu karang tetap tumbuh subur.

“Saya membentuk Reef Revival ini karena ingin mengajak untuk bersama-sama melestarikan terumbu karang. Dengan melakukan kembali, membudidayakan di daerah laut Bali atau dengan berdonasi untuk proyek ini agar bisa berjalan berkesinambungan,” tutup Samuel.(acs).