Izul Fiqri : Ingin Mengangkat Kesejahteraan Juru Parkir di Surabaya

17 views
Izul Fiqri selaku Ketua Umum Paguyuban Juruparkir Surabaya ketika diwawancarai pada Jumat (20/09/24) (dok. hsc)
Izul Fiqri selaku Ketua Umum Paguyuban Juruparkir Surabaya ketika diwawancarai pada Jumat (20/09/24) (dok. hsc)

hariansurabaya.com | SURABAYA – Juru parkir biasanya terkesan liar, susah diatur, sak penake dewe dan arogan. Terutama yang berlokasi di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Ketemu juru parkir di suatu mini market, seperti kayak melihat hantu atau preman yang maunya diajak berkelahi hanya karena uang tidak seberapa. Padahal mereka menjalankan tugas dan amanah dari pemilik lahan.

Itulah yang menggelitik seorang Izul Fiqri, ST untuk mewadahi para juru parkir supaya bisa ditertibkan dan dipandang layak seperti profesi yang lainnya. Karena sebenarnya banyak juru parkir yang statusnya resmi dan terorganisir. Meskipun juga masih banyak yang belum resmi.

“Juru parkir itu juga profesi. Mereka juga manusia yang sedang bekerja untuk mencari nafkah buat keluarga dan menjalankan amanah dari pemilik lahan. Kalau ada yang terkesan susah diatur, itu hanya oknum.” jelas Izul.

Melalui PJS atau Paguyuban Juruparkir Surabaya, Izul berharap keberadaan juru parkir terutama di wilayah Surabaya ini bisa ditertibkan dan terorganisir. Untuk itulah butuh dukungan juga dari pemerintah kota Surabaya dan instansi yang terkait.

Awal Izul bergabung di PJS pada 2017 sampai 2023, bapak 2 anak asli Pamekasan ini menjabat sebagai Sekjen PJS. Baru pada 1 Januari 2024 dipercaya menjadi Ketua Umum. Banyak gebrakan yang telah dilakukan. Salah satunya belum lama ini mendeklarasikan PJS dengan memberi dukungan politik kepada pasangan Eri Cahyadi dan Armuji. Dilanjutkan dengan membuat event besar Jalan Sehat “Mlaku Bareng Cak Eri” pada Minggu (15/09/24.

“Kami mengakui bahwa kepemimpinan Eri-Armuji cukup membawa angin segar buat juru parkir di Surabaya. Dan banyak hal positif yang diberikan pada warga Surabaya. Jadi kami kembali mendukung Eri-Armuji kembali menjadi Wali dan Wakil untuk periode berikutnya.” papar Izul.

Tambah Izul, meskipun juru parkir sudah mendapat perhatian dari instansi terkait. Tapi masih banyak yang kami gantungkan harapan terhadapa pemerintah. Perhatian terhadap juru parkir atas kesejahteraannya.

“Saya berharap juru parkir mendapat seragam, sehingga bisa dipastikan itu resmi atau liar. Kesejahteraan untuk keluarganya misal ada beasiswa untuk anaknya, perhatian ketika mereka sakit atau sekedar ucapan ulang tahun.” jelas suami dari Rohana Handaningrum, S.Psi. M.Psi tersebut.

Sementara ini yang tercatat sebagai anggota PJS berjumlah 3.713 orang. Bukan jumlah yang sedikit. Karena hasil dari para juru parkir itu bisa membantu PAD kota Surabaya.

“Seperti moto kami ‘PJS golek bondo, pemerintah sing mbangun kuto’, rasanya cukup masuk akal kalau profesi juru parkir bisa lebih diperhatikan. Dan kami menunggu para dewan yang baru dilantik, untuk mengajak dari kami diskusi ketika membahas masalah anggaran.” pungkas Izul.

Bapak 2 anak yang punya moto ‘Sehat Cerdas Bermanfaat’ ini sangat menggantungkan sepenuhnya harapan kepada pemerintah kota Surabaya untuk bisa menggandeng PJS khususnya atau juru parkir umumnya dan bersama-sama membangun kota Surabaya.(acs)