hariansurabaya.com | SURABAYA – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menjadi salah satu mitra tujuan Pertamina Goes to Campus (PTGC) 2024. Mengusung tema Energizing the Future Together & Next Generation Leaders, acara yang dihadiri ratusan mahasiswa ini diselenggarakan di Graha Sepuluh Nopember ITS, Rabu (30/10).
Dalam sambutannya, Rektor ITS Prof Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD menyampaikan bahwa kemandirian energi menjadi isu yang penting dalam mencapai target net zero pada 2060. Namun, Indonesia masih menghadapi tantangan dalam transisi energi konvensional menjadi energi yang ramah lingkungan.
Mewujudkan upaya tersebut, menurut Bambang, kolaborasi antara industri dan perguruan tinggi menjadi sarana yang potensial. ITS menjadi salah satu perguruan tinggi yang telah berkolaborasi dengan berbagai sektor industri, termasuk sektor energi.
“Salah satunya melalui komitmen ITS dalam menggandeng PT Pertamina untuk mendorong kemajuan energi di Indonesia,” papar guru besar Departemen Teknik Mesin ITS itu.
Pada sesi diskusi, dibuka oleh tiga pemateri dari akademisi dan public figure. Yakni Dr Ir I Ketut Arya Priya Utama MSc, I Gusti Ngurah Handiyana, dan Farwiza Farhan. Sesi diskusi yang mengusung tema Energizing the Ocean ini membahas peran generasi muda dalam upaya menjaga kelestarian laut.
Kepala Pusat Penelitian Sains dan Teknologi Kelautan – Kebumian ITS Prof Dr Ir I Ketut Arya Priya Utama mengungkapkan, mahasiswa perlu terlibat aktif dalam upaya mengurangi emisi karbon di laut melalui kolaborasi riset perguruan tinggi.
“Upaya tersebut tidak hanya terbatas pada riset, namun hingga menghasilkan sebuah produk yang berkelanjutan,” papar profesor dari Teknik Perkapalan ITS yang kerap disapa Ikap ini.
Selain generasi muda, Vice President Technical Fleet Management Pertamina International Shipping (PIS) I Gusti Ngurah Handiyana menjelaskan bahwa sektor industri Indonesia melalui PIS turut mengambil langkah dalam upaya pengurangan emisi karbon melalui teknologi hijau. Program teknologi hijau telah diterapkan dengan melakukan peremajaan pada kapal.
“Hal itu dilakukan PIS melalui adopsi teknologi yang ramah lingkungan untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar,” paparnya.
Lebih lanjut, Advokat Lingkungan Farwiza Farhan menambahkan, upaya menjaga kelestarian laut juga perlu didukung oleh kesadaran masyarakat melalui pemanfaatan media digital. Perempuan asal Aceh itu menyarankan strategi dalam menarik masyarakat melalui media sosial dengan pembuatan konten yang bernilai sesuai kebutuhan audiens.
Tak hanya mendengar materi dan pengalaman dari narasumber, peserta juga dibekali dengan sesi diskusi bersama PT Pertamina mengenai peluang karir dalam perusahaan tersebut. Acara ini juga dimeriahkan oleh berbagai games untuk lebih memotivasi peserta. (acs)