SURABAYA – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jatim menggelar Program BI Mengajar yang dilaksanakan di SMA 17 Agustus 1945 (SMATAG) dan lnstitut Agama Islam Negerl (IAIN) Madura.
Harmanta Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Timur, mengatakan program tersebut dilakukan secara serentak di seluruh wilayah Kantor Perwakilan Bank Indonesia.
Adapun edukasi yang diberikan, kata dia, terkait kebanksentralan dan perekonomian Indonesia. Menurutnya, pengetahuan tersebut tidak hanya dipahami oleh perbankan, akademisi dan praktisi ekonomi. Tapi, juga penting diketahui oleh masyarakat terutama para generasi muda seperti pelajar dan mahasiswa.
“Ini merupakan rangkaian dari kegiatan perayaan HUT BI dan HUT RI di Bank Indonesia. Saya lihat, antusiasme pelajar pun terbukti tinggi. Terlihat dari diskusi yang berjalan, kami membahas tentang kondisi ekonomi, inflasi, dan sistem pembayaran. Termasuk metode untuk mengetahui keaslian uang Rupiah,” kata Harmanta, Rabu (8/8/2018) kemarin.
Dipilihnya SMA 17 Agustus 1945, lanjutnya, karena salah satu lembaga pendidikan yang telah menerapkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT), sebuah kampanye Bank Indonesia untuk mendorong masyarakat melakukan transaksi berbasis non tunai yang lebih mudah, aman dan efisien.
Prehantoro Kepala SMA 17 Agustus 1945 mengatakan, saat ini setiap siswa di SMATAG telah memiliki kartu untuk bertransaksi di lingkungan sekolah. Di sekolah juga sudah disediakan fasilitas top up, supaya siswa dapat dengan mudah mengisi kartu dan berbelanja.
“Sekarang di SMATAG semua transaksi dilakukan secara non tunai, mulai dari pembayaran uang sekolah, pembelian makanan dan minuman di kantin, juga untuk berbelanja di koperasi sekolah. Dengan adanya kartu seperti ini, siswa pun tidak perlu repot membawa uang tunai untuk berbelanja,” jelas Prehantoro.
Sementara itu, kata Harmanta, di IAIN Madura, Program BI Mengajar diikuti sekitar 300 mahasiswa. Acara dibuka langsung oleh Noor Hasan Wakil Rektor 1 IAIN Madura. Kemudian, dilanjutkan diskusi yang berlangsung secara interaktif.
Pada akhir acara, dilakukan penyerahan simbolis Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa BI Corner. Harmanta berharap, dengan adanya BI Mengajar, bisa memberikan tambahan pemahaman terkait ekonomi keuangan dan kebanksentralan kepada kalangan pelajar dan mahasiswa.
“BI Corner ini adalah perpustakaan mini yang diberikan oleh Bank Indonesia kepada sejumlah instansi atau lembaga pendidikan. Ini adalah salah satu wujud kepedulian BI terhadap pendidikan di Indonesia. Tak kenal maka tak sayang. Bank Indonesia selalu terbuka dan siap untuk memperkenalkan lebih dekat tentang ekonomi keuangan kepada masyakarat,” pungkasnya. (rur)