Kerja Bakti Bersama Warga dalam “Surabaya Bergerak”, Wali Kota Eri Cahyadi ingin Program Ini Membuat Pemerintah Kota dan Masyarakat Lebih Dekat

52 views
Kerja Bakti Bersama Warga dalam
Kerja Bakti Bersama Warga dalam "Surabaya Bergerak", Wali Kota Eri Cahyadi: Program Ini Membuat Pemerintah Kota dan Masyarakat Lebih Dekat

hariansurabaya.com | SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi hadir dalam kerja bakti yang digelar oleh warga Dupak Baru III, RT 05, Kelurahan Jepara, Kecamatan Bubutan, Minggu (5/3/2022). Dalam kesempatan itu, Wali Kota Eri Cahyadi mengajak warga untuk rutin melakukan kerja bakti bersama.

Di lokasi, Wali Kota Eri turut didampingi oleh Ketua Tim Penggerak (TP) PKK, Rini Indriyani, Sekretaris Daerah (Sekda), Asisten, dan jajaran Perangkat Daerah (PD), camat, serta lurah. Warga setempat menyambut baik kedatangan Wali Kota Eri, bahkan tak segan menyapanya.

Wali Kota Eri Cahyadi mengapresiasi warga RT 05, Kelurahan Jepara, Kecamatan Bubutan, telah mau bergerak bersama membersihkan lingkungannya. “Matur nuwun seluruh warga Kota Surabaya, melalui Surabaya Bergerak ini lah budaya arek Suroboyo. Karena setiap minggu hampir ada 300 titik yang melakukan kerja bakti bersama,” kata Wali Kota Eri.

Dengan adanya program Surabaya Bergerak, ia memastikan, ke depannya tidak akan ada lagi masalah saluran. Adanya program itu, membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dan masyarakat lebih dekat.

“Setelah dibersihkan dan dikumpulkan sampahnya oleh warga, kemudian ada pasukan dari pemkot yang mengangkut. Ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi saya, karena warga menunjukkan gotong royong dan guyub rukunnya,” ujar Wali Kota Eri.

Wali kota yang akrab disapa Cak Eri Cahyadi itu juga sempat sarapan bersama warga usai kerja bakti. Tak lupa, jajanan pisang goreng hasil masakan istrinya Rini Indriyani, turut menjadi hidangan spesial dalam kerja bakti kali ini. “Ayo pak monggo, gedang gorenge (pisang gorengnya),” ucap Cak Eri kepada warga.

Cak Eri menyampaikan, tanpa adanya guyub rukun dan gotong royong seperti ini, Kota Surabaya tidak akan bisa meraih piala Adipura Kencana dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI. Karena itu, ia menegaskan, piala Adipura Kencana adalah milik warga Surabaya, bukan milik wali kotanya.

Oleh sebab itu, piala Adipura Kencana akan ditaruh di setiap kantor kecamatan di Kota Surabaya secara bergilir. Dengan begitu, warga akan merasa saling memiliki satu sama lain dalam menjaga lingkungannya.

“Saya minta nanti semua RW, RT, LPMK, dan Kader Surabaya Hebat (KSH) berfoto bersama secara bergantian. Tanpa Surabaya Bergerak, kota ini tidak mungkin mendapatkan Adipura Kencana,” Cak Eri menyampaikan.

Cak Eri berharap, Surabaya Bergerak ke depannya tidak hanya mengatasi soal lingkungan. Akan tetapi, ia ingin, Surabaya Bergerak juga sebagai pelecut dalam mengatasi kemiskinan, stunting, gizi buruk, dan sebagainya.

“Jadi nanti Surabaya Bergerak akan ada dapur umum untuk warga miskin di kampung, yang mampu membantu yang tidak mampu. Yang putus sekolah pun juga dibantu, sehingga nanti ke depan di setiap RW akan menjadi RW yang mandiri dalam mengatasi berbagai masalah warganya,” harapnya.

Sementara itu, Ketua RW 05, Kelurahan Jepara, Kecamatan Bubutan, Setiono Wibowo mengaku, rasa guyub rukun dan gotong royong sudah sejak lama diterapkan oleh warganya. Terutama dalam hal kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar kampung.

“Kami hari ini serempak, mulai RT 01 sampai RT 10 kerja bakti. Jadi setiap kami kami agendakan rutin untuk kerja bakti,” kata Setiono.

Kerja bakti kali ini, warga fokus membersihkan sedimen saluran dan kali kecil yang ada di kawasan Dupak Baru III. Tak hanya itu, warga juga melakukan perantingan pohon agar kampungnya tampak rapi.

“Setiap akan kerja bakti warga juga melakukan koordinasi, apa saja yang ingin dikerjakan. Akan tetapi untuk momen ini kami serempak, mulai RT 01 sampai RT 10,” ujarnya.

Warga RT 06/RW 05, Kelurahan Jepara, Kecamatan Bubutan, Totok menambahkan, dalam kerja bakti kali ini, di kampungnya paling banyak adalah sampah rumah tangga. Seperti barang bekas tidak terpakai, mulai kasur, lemari, hingga kardus.

Fokus kerja bakti di RT 06/RW 05 kali ini, warga konsen ke saluran. Totok mengungkapkan, alasan membersihkan saluran yakni untuk mencegah terjadinya genangan ketika curah hujan sedang tinggi. “Jadi di kampung ini juga kita terapkan wajib hadir kerja bakti, kalau tidak hadir, maka didenda. Tujuannya, agar warga itu kompak dan guyub rukun,” pungkasnya. (ac)