hariansurabaya.com | BANGKAK – Pembukaan Sapa Desa 2023 merupakan acara yang menyatukan kerja sama dan pelestarian warisan budaya masyarakat setempat. Dalam acara ini, nuansa budaya Jawa sangat kental terasa, dengan pelaksanaan tradisi Slametan atau Tumpengan. Kegiatan ini berlangsung di area yang dianggap sakral oleh penduduk setempat.
Tradisi Slametan ini meliputi pemotongan tumpeng, sharing bersama stakeholders Desa Pinggir, serta doa bersama. Acara dihadiri oleh para pejabat dari dusun dan desa, warga setempat, anggota ICOMMUNITY, serta para volunteers Sapa Desa 2023, mulai dari pelajar hingga mahasiswa.
Tradisi Slametan dijadikan lambang persatuan dan tekad untuk menjaga semangat gotong-
royong. Ini juga mencerminkan kontribusi nyata ICOMMUNITY sebagai agen perubahan di Dusun Bangkak, Desa Pinggir Kecamatan Lengkong.
Tradisi Tumpengan sendiri merupakan bagian tak terpisahkan dari kegiatan masyarakat Jawa. Pada acara Sapa Desa 2023, tumpengan menjadi ungkapan syukur atas kerja keras panitia dan persiapan kegiatan pengabdian masyarakat. Tujuannya adalah agar seluruh rangkaian acara dapat berjalan dengan lancar dan memberi manfaat bagi semua.
Acara dimulai dengan doa bersama yang dipimpin oleh Bapak Jaiz selaku sesepuh Dusun
Bangkak. Tempat sakral dipilih sebagai lokasi pembukaan Sapa Desa 2023, mencerminkan esensi yang mendalam dari acara tersebut. Kepala Desa Pinggir, Bapak Slamet, juga turut mengapresiasi kegiatan pengabdian masyarakat Sapa Desa 2023 ini.
“Saya selaku Kepala Desa Pinggir sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas gerakan anak-anak muda ini yang peduli dengan pendidikan dan mimpi anak-anak desa kita. Pembukaan acara yang dilakukan di sendang ini dengan masing memegang teguh tradisi Jawa juga memberi makna mendalam dari kegiatan ini. Jadi, sekali lagi, saya ucapkan terima kasih. Selamat dan sukses kegiatan Sapa Desa 2023.”
Setelah acara tumpengan, diharapkan terjadi kolaborasi antara panitia dan peserta, termasuk warga setempat. Tujuannya agar mereka dapat mengikuti berbagai kegiatan sesuai rencana panitia, memotivasi partisipasi aktif dalam inisiatif pemerintah desa dan daerah, serta merangsang semangat kolaborasi inovatif dalam menghadapi tantangan masa depan. Acara ini juga memiliki potensi untuk menginspirasi perubahan positif menuju kemajuan bersama.(ist)
Penulis adalah Rismatus, anggota ICOMMUNITY (Komunitas Sosial Kepemudaan Non-Profit) dari Nganjuk