hariansurabaya.com | MADIUN – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyapa langsung sebanyak 1.914 pilar sosial se Wilayah Bakorwil Madiun di Alun-Alun Caruban Kab. Madiun, Senin (13/11) malam.
Sebelumnya, Gubernur Khofifah juga menyapa pilar sosial se Bakorwil Malang di GOR Ken Arok Malang, Sabtu (11/11).
Sebanyak 1.914 pilar sosial yang hadir terdiri dari 1.303 Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), 432 Taruna Siaga Bencana (Tagana), dan 179 Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dari Kab/Kota di Wilayah Bakorwil Madiun.
Secara khusus, Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pilar sosial di Jatim. Pasalnya, pada 9 November 2023 lalu, di Kantor Wakil Presiden Republik. Indonesia telah dirilis bahwa kemiskinan ekstrem di Jatim telah menurun dengan ekstrem sebesar 3,58 persen selama tiga tahun terahir dari tahun 2020 sebesar 4,4 persen menjadi 0,82 persen per Maret 2023.
“Alhamdulillah, terimakasih kami sampaikan kepada seluruh pilar-pilar sosial yang luar biasa atas seluruh perjuangan dan kerja kerasnya. Kita bisa melihat perbandingan dari 2020-2021 kemiskinan ektrem Jatim diatas rata-rata nasional, dan pada 2022-2023 kemiskinan ekstrim Jatim berada di bawah rata-rata nasional,” ungkapnya.
“Artinya yang panjenengan lakukan hasilnya sudah tampak dan sudah sesuai target. Karenanya, kita harus tetap kerja keras dan terus semangat. Perasaan saya, untuk data September 2023 yang nanti dirilis pada Maret 2024, harusnya kemiskinan ekstrem di Jatim mendekati 0 persen,” lanjutnya.
Selain itu, Gubernur Khofifah juga berterima kasih kepada pilar sosial dan juga kepala desa di Jatim karena Provinsi Jatim memiliki desa mandiri tertinggi di Indonesia. Dimana, dari total 11.456 desa mandiri di Indonesia, sebesar 24,44 persen atau 2.800 desa mandiri ada di Jatim.
“Ini adalah kerja keras panjenengan semua, seiring dengan pendamping desa dan kepala desa sudah memberikan hasil yang sangat signifikan bagaimana membangun kemandirian desa di Jatim,” tegasnya.
Lebih lanjut disampaikan Khofifah, dengan semakin banyaknya Desa Mandiri di Jatim, maka akan makin terlepas dari subsidi tertentu dari pemerintah pusat. Ini penting, karena kemandirian desa pasti berseiring dengan kesejahteraan masyarakat.
“Kemandirian ini harus berseiring dengan kesejahteraan masyarakat. Maka jangan pernah berkurang rasa syukur kita. Dan Semoga Alloh anugerahkan keselamatan dan keberkahan pada kita semua. Madiun barokah, Mataraman barokah, Indonesia barokah,” pungkasnya.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah menyerahkan santunan kematian dari BPJS Ketenagakerjaan kepada keluarga pilar sosial yang telah meninggal dunia. Kemudian menyerahkan tali asih kepada 1.914 pilar sosial, masing-masing menerima sebesar Rp1 juta yang disalurkan melalui Bank Jatim.
Tak hanya itu, Gubernur Khofifah juga menyerahkan kartu BPJS Ketenagakerjaan secara simbolis pada Tagana dan TKSK. Iuran premi BPJS Ketenagakerjaan tersebut telah dipenuhi oleh Pemprov Jatim selama 12 bulan.
Acara semakin meriah dengan Operet “Karena Kau Bunda Kami,” dari Pendamping PKH Kab. Blitar. Yang lebih istimewa, Gubernur Khofifah juga mempersembahkan lagu “Ikan Dalam Kolam” dan “Sekuntum Mawar Merah.” Ia pun tampak bahagia berbaur dengan para pilar sosial tersebut.
Sejalan dengan Gubernur Khofifah, Pj. Bupati Madiun Tontro Pahlawanto mengatakan, keberadaan Pilar Sosial telah menjadi ujung tombak dalam penanganan kemiskinan di Jawa Timur khususnya Kab. Madiun. Utamaya, dengan ikut berkontribusi terhadap penurunan kemiskinan yang cukup signifikan sebesar 3.67 persen di Kab. Madiun.
“Penanganan Kebencanaan hingga penanganan sosial merupakan salah satu bentuk aksi nyata Pilar Sosial yang bekerja tanpa mengenal lelah dan waktu membantu masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinsos Provinsi Jatim Dra Restu Novi Widiani MM menambahkan, acara Sapa Pilar Kesejahteraan Sosial ini merupakan acara silaturahmi untuk para pilar sosial yang pertama digelar sejak tahun 2019.
“Mudah-mudahan kangen Bapak-Ibu pilar sosial dengan ibu Gubernur hari ini terobati. Ibu Gubernur sengaja menggelar acara yang meriah seperti ini untuk membahagiakan teman-teman pilar sosial,” tuturnya.
Perhatian yang diberikan Gubernur Khofifah sangat disyukuri oleh pilar sosial. Salah satunya, Sunardi, Pendamping PKH dari Kab. Kediri. Dia mengaku sangat senang dan bangga, karena menurutnya mengentaskan kemiskinan adalah pekerjaan yang tidak mudah dan tidak singkat, penuh perjuangan dan semangat yang totalitas. Ini adalah pekerjaan semua sektor, tidak bisa satu per satu. Semua pihak harus turut serta.
“Dengan apresiasi dari ibu Gubernur membuat saya sangat semangat sekali. Karena kerja keras kami dapat apresiasi dan perhatian dari pimpinan kami,” ucap Sunardi yang jadi pendamping PKH sejak 2011 ini.
Senada, Jemi Darmawan selaku Koordinator TKSK Kab. Pacitan merasa sangat bangga dengan kepemimpinan Gubernur Khofifah yang luar biasa dan sangat perhatian dengan relawan seperti dirinya.
“Ini luar biasa, bentuk perhatian dan kasih sayang seorang ibu kepada anaknya. Sehingga ketika melakukan pergerakan di lapangan kami jadi lebih semangat lagi karena mendapatkan perhatian dari ibu kami, yaitu ibu Gubernur Khofifah,” kata Jemi yang jadi TKSK sejak 2009 dan pernah menjadi TKSK Teladan tingkat nasional tahun 2018. (ac)