hariansurabaya.com | SURABAYA – Program Shell LiveWIRE merupakan pelatihan kewirausahaan yang diselenggarakan oleh Shell dan diikuti oleh wirausaha muda yang memiliki ide bisnis atau sedang menjalankan bisnis di berbagai sektor. Di tahun 2019, Shell LiveWIRE di Indonesia fokus dengan tema Energy Solutions, sebuah program yang berfokus pada pengembangan kewirausahaan di bidang energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia.
Shell LiveWIRE Energy Solutions menjadi sebuah wadah yang mendorong perkembangan kewirausahaan di bidang energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia dengan memberikan dukungan melalui pengembangan kemampuan generasi muda yang tertarik menyelesaikan isu-isu energi melalui pengembangan bisnis di bidang energi.
Hampir 1.000 ide/bisnis EBT dari Indonesia bagian Barat, Tengah, dan Timur telah mengikuti seleksi Shell LiveWIRE Energy Solutions sejak tahun 2019. Kurang lebih 150 tim energy start-up dari berbagai provinsi di Indonesia telah menjalani program pengembangan kapasitas bisnis dan manajemen yang intensif selama empat bulan dalam Shell LiveWIRE Energy Solutions setiap tahunnya.
Melalui program Shell LiveWIRE Energy Solutions, para peserta akan mendapatkan berbagai program, seperti bootcamp capacity building, mentoring dengan praktisi dan expert, kesempatan networking, serta pendanaan dengan total nilai 250 juta rupiah. Shell LiveWIRE Energy Solutions diadakan setiap tahun dengan periode pendaftaran akan dibuka sekitar bulan November setiap tahunnya.
Program Shell LiveWIRE Energy Solutions 2024 akan segera memasuki periode pendaftaran dan untuk memperkenalkan program ini kepada generasi muda, maka kami menyelenggarakan program roadshow dengan sesi diskusi panel.
Acara yang dipandu moderator Trisna Wardhani selaku Social Investment Advisor Shell Indonesia, menghadirkan nara sumber yang terdiri dari :
1. Prof. Dr. Ir. Ketut Buda Artana, M.Sc., Guru Besar – Institut Teknologi Sepuluh November (ITS)
2. Ibu Anggita Pradipta, Group Head of Marketing SUN Energy
3. Bapak Erizal, VP Sales Lubricants B2Ci Shell Indonesia
Menurut Ketut Buda Artana selaku Guru Besar di ITS, bahwa ITS sendiri tetap berinovasi dan mengembangkan teknologi. Saat ini ITS sedang membangun teknopark diatas lahan seluas 10 hektar dengan anggaran rp 680 miliar.(ac0