BBM di Akhir Masa Jabatan, Doddy Zulverdi Bahas Pertumbuhan Ekonomi Jatim & Pengguna Qris Yang Meningkat

27 views
BBM di Akhir Masa Jabatan, Doddy Zulverdi Bahas Pertumbuhan Ekonomi Jatim & Pengguna Qris Yang Meningkat (foto : hsc)
BBM di Akhir Masa Jabatan, Doddy Zulverdi Bahas Pertumbuhan Ekonomi Jatim & Pengguna Qris Yang Meningkat (foto : hsc)

hariansurabaya.com | SURABAYA – Acara Bincang Bareng Media yang menjadi acara rutin Bank Indonesia dengan jurnalis Surabaya setiap bulan, kali ini terasa sangat spesial. Karena menjadi acara BBM terakhir bagi Doddy Zulverdi sebagai Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Propinsi Jatim. Selanjutnya Doddy akan kembali ke Jakarta untuk mengisi jabatan sebagai Asisten Gubernur BI.

Tapi pembahasan BBM kali ini diawali Doddy Zulverdi dengan menjelaskan,  Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur mencatat adanya trend penurunan kredit macet perbankan atau Non Performing Loan (NPL). Dimana turunnya NPL perbankan dapat memacu pertumbuhan ekonomi Jatim di 2024. Kualitas kredit yang terjaga membuat NPL perbankan di Jatim trendnya menurun.

Penyaluran kredit perbankan di Jatim secara year on year (yoy) Desember 2022-Desember 2023 meningkat 8,45% dan trendnya terus naik. Indikatornya, pada triwulan ke-2 tahun 2022 penyaluran kredit perbankan di Jatim mencapai 7,27%, naik 8,17% di periode yang sama tahun 2023.

Sementara di triwulan ke-4 tahun 2023, tambah Doddy, pertumbuhan kredit naik lagi menjadi 8,45%, ini disertai dengan tingkat kualitas kreditnya yang terjaga, yang membuat NPL perbankan di Jatim turun di triwulan ke-3 tahun 2023.

“Sesuatu yang positif, karena kita mampu terus mendorong kredit perbankan di Jatim tanpa memicu kenaikan kredit macet,” terang Doddy pada BBM hari Senin (29/01/24) di lantai 4 Ruang Blambangan Gedung BI Surabaya.

Dia menambahkan, kredit perbankan baik kepada korporasi, perusahaan, rumah tangga, kredit konsumsi terutama masih naik dan positif. Ini menunjukkan bahwa optimisme perbankan di Jatim dalam menyalurkan kredit baik itu ke korporasi, rumah tangga itu masih tinggi ditengah ketidakpastian yang ada namun perbankan di Jatim masih optimis. Sehingga perbankan masih terus melakukan ekspansi penyaluran kredit di Jatim. Saat ini yang perlu didorong adalah upaya untuk mencari peluang-peluang, agar perbankan bisa terus mencari area-area atau sektor-sektor yang bisa berpotensi dalam peningkatan kredit perbankannya.

“Dari sisi intermediasi perbankan, kredit macet di Jatim trendnya terus menurun sepanjang 2023 dan ini baik untuk kondisi perekonomian di Jatim,” paparnya.

Sedangkan untuk jumlah merchant QRIS di Jawa Timur pada Desember 2023 tercatat 3,45 juta atau meningkat 31,37% (yoy) dibandingkan Desember 2022. Merchant QRIS tersebut didominasi oleh merchantUsaha Mikro (UMI) dengan proporsi 64,39% dari total merchant. Total pengguna QRIS di Jawa Timur sampai dengan Desember 2023 sebanyak 6,29 juta, atau tumbuh 54,59% (yoy) dibandingkan Desember 2022.

“Perluasan penguna baru QRIS terus diupayakan melalui berbagai program kolaborasi BI & Penyedia Jasa Pembayaran, yang meyasar berbagai komunitas masyarakat.” jelasnya.

Tercatat pengguna baru QRIS di sepanjang tahun 2023 sebanyak 2,22juta pengguna baru, atau mencapai 105,3% dari target pengguna baru di Jawa Timur (2,1jt pengguna baru). Nominal dan volume transaksi QRIS di Jawa Timur pada Desember 2023 masing-masing sebesar Rp2,36 triliun (meningkat 174,68%, yoy) dan 19,56 juta transaksi (meningkat 91,59%, yoy).

“Peningkatan transaksi secara tahunan menggambarkan peningkatan akseptansi QRIS di masyarakat. QRIS mendorong percepatan perbaikan ekonomi nasional, termasuk Jawa Timur melaluitransaksi pembayaran ritel yang cepat-mudah-murah-aman-handal.” pungkasnya.

Di akhir acara, Doddy yang baru mengemban tugas 9 bulan lebih itu menyampaikan terima kasih atas support para awak media Surabaya. Karena meskipun cuman sebentar, tapi menurut dia cukup berkesan.

“Saya harap kebijakan BI terutama tentang perbankan dan pengusaha tersampaikan ke masyarakat melalui temen-temen media,” harapnya.

Selanjutnya posisi Doddy akan digantikan Gunawan Hutapea yang sebelumnya menjabat Kepala BI Jabar.(ac)