SURABAYA – Menjadi salah satu kota terbesar di Indonesia, Surabaya didesain menjadi kota jasa dan perdagangan. Seperti kita ketahui, Surabaya menjadi jalur perdagangan di Indonesia timur. Terdapat dermaga, yang menghubungkan dengan wilayah atau pulau lainnya. Sementara itu, beberapa bangunan menjadi pusat perdagangan dan investasi.
Berbagai pelaku bisnis dari yang berskala kecil hingga skala besar mencoba peruntungan di Surabaya. Dengan adanya aktifitas perdagangan, otomatis tingkat hunian makin laris. Dari data yang didapat Ketua Kadin Surabaya, Jamhadi saat ditemui pada acara Topping Off Biz Square Apartemen kemarin, ada sekitar 251 hotel di Surabaya dan 42 ribu kamar yang tersedia secara total.
“Jadi saat ini, secara umum okupansi hunian hotel sudah lebih dari 70 persen pada setiap harinya. Terjadinya kepadatan tingkat hunian hotel, akhirnya tren mulai bergeser pada property lainnya yakni apartemen. Pilih apartemen sudah paling pas,“ katanya.
Jamhadi yang juga merupakan owner PT Tata Bumi Raya, sebagai kontraktor Biz Square Apartemen mengungkapkan, tren akan beralih ke apartemen. Lebih lanjut ia menjelaskan, alasan kenapa memilih Biz Square adalah karena hunian satu ini sangat cocok untuk mengembangkan bisnis.
“Hunian ini cocok untuk teman-teman pemula yang sedang mengembangkan bisnis kreatif. Apalagi dengan fasilitas yang mendukung. Biz Square ini yang memiliki meeting komunal yang khusus untuk publik. Ini yang bedakan apartemen Biz Square dangan apartemen yang lainnya. Jadi, ada 1 lantai bisa untuk smoking area, ibarat Balai RT,“ tutupnya. (indra)