Buktikan Tanpa Privilege, Michael Sugijanto Mampu Jadi Pengacara Handal

1,294 views
Buktikan Tanpa Privilege, Michael Sugijanto Mampu Jadi Pengacara Handal

hariansurabaya.com | Surabaya – Dia masih sangat muda. Tapi dia sudah mempunyai impian tinggi dan memilih jalur beda dibanding anak seumurannya.

“Saya punya mimpi. Tugas saya adalah membuktikan dan memperlihatkan hasilnya.”

Itulah sepenggal kalimat yang menjadi jawaban dari seorang Michael Sugijanto ketika diajukan pertanyaan mengapa tidak melanjutkan bisnis orang tua yang sudah ada dan sudah besar.

Anak muda ini memang beda. Sejak pertama bertemu, sudah tampak energi dan optimisme dibalut dalam gaya bicara khas Surabaya yang ceplas ceplos.

Profesi yang disandangnyapun tidak main-main, yaitu pengacara. Di usia yang baru menginjak 28 tahun, Michael atau panggilan akrabnya Mike – sudah menyandang 3 gelar yaitu Bachelor of Business Administration  (BA) dari Seattle University, Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum (SH) dari UPH Surabaya dan Magister Hukum (MH) dari Fakultas Hukum UPH Surabaya.

Selain sibuk sebagai pengacara, Michael Sugijanto layaknya seperti anak muda di era milenial lainnya. Dia biasa mengisi waktu luangnya dengan bermedia sosial. Tapi yang membedakan adalah dia lebih banyak memberi motivasi dan ilmu tentang hukum yang digelutinya. Uniknya lagi, dia berbagi di akun instagramnya yaitu @michaelsugijanto.

Ketika ditanyakan kenapa tertarik menjadi pengacara? Awalnya pada waktu kuliah di Amerika untuk mengambil S1, Mike nonton film Suits. Yaitu serial drama televisi tentang Hukum Amerika Serikat yang dibuat dan ditulis oleh Aaron Korsh. Rupanya alur yang bercerita tentang Hukum itu membuat Mike tertarik. Apalagi waktu ada mata kuliah Hukum Internasional, gurunya memuji karena dia sangat hapal 10 Amandemen Amerika (kalau di Indonesia adalah Pancasila). Dan Mike mendapat nilai UTS sempurna.

Kemudian pada waktu liburan, dia meluangkan waktu membaca buku-buku Hukum Internasional. Terbersit keinginan Mike untuk mengambil kuliah Hukum di Amerika tapi terbentur aturan kalau dia harus menyelesaikan S1 dulu baru bisa mengambil jurusan Hukum. Ketika minta ijin papanya untuk kuliah Hukum di Amerika pun tidak diijinkan, karena nantinya tidak bisa dipakai di Indonesia. Kembali ke restu orang tua. Karena mereka menginginkan Mike untuk kembali dan berkarir di Indonesia.

Kalau menilik dari latar belakang keluarga yang pengusaha, pastinya lingkup pergaulan Mike tidak jauh dari anak-anak muda pengusaha juga. Itu juga belum membuat hatinya tergerak untuk ikut mencoba berbisnis kekinian seperti rekan-rekannya yang banyak membuka café atau resto.  Menurut dia, karena mereka sudah mempunyai bendera yang  jelas. Bukan berarti tidak kepingin, entah nanti siapa tahu ada ketertarikan juga. Karena beberapa kali papanya juga menawari dibelikan pabrik untuk dikelola. Tapi Mike merasa, bukan bidangnya untuk menekuni itu.

Sebagai anak sulung, dia tidak segan-segan mengarahkan kedua adiknya untuk serius menekuni apa yang telah mereka pilih.

“Pilih passion sendiri. Karena kalau kita sukses dengan jalan kita sendiri itu sebenarnya justru sudah membantu orang tua. Mereka tidak akan kepikiran tentang masa depan kita.” jelasnya.

Pengacara muda berbintang Pisces ini pun optimis. Pembuktian dari mimpi-mimpi itu justru akan menumbuhkan kepercayaan dari orang tua atas kemampuan anaknya.

“Masalah usaha keluarga pada akhirnya akan diserahkan kepada kita atau tidak, kalau menurut saya harus dibuktikan dulu kita bisa sukses dengan jalan kita sendiri. Nanti pasti orang tua dengan sendirinya akan  percaya dan mantap untuk mempercayakan bisnis itu ke kita.” pungkasnya. (ac)