SURABAYA – Selama dua hari berturut-turut, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajarannya mengunjungi rumah keluarga petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KKPS), yang diduga meninggal usai menjalankan tugas.
Di hari kedua ini, Wali Kota Risma mengunjungi rumah almarhum Badrul Munir (52) di Jalan Kedung Baruk No. 92 Surabaya. Badrul merupakan anggota KPPS TPS 19 Kelurahan Kedung Baruk Kecamatan Rungkut Surabaya yang meninggal pada Jumat, (19/4/19) lalu.
Dalam takziah tersebut, Wali Kota Risma menyampaikan belasungkawa dan memberikan bantuan kepada keluarga almarhum. Dalam kesempatan itu, ia berdialog langsung dengan istri almarhum Budi Erni (51). putri semata wayangnya Wildatin Naila (22), untuk memberikan bantuan berupa pekerjaan di Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk Wildatin.
“Karena masalahnya berbeda, jadi treatment penyelesaiannya juga berbeda, yang paling penting sustainable nya bagaimana pun beliau (korban) sudah membantu. Nah satu persoalan sudah kita bantu, supaya beban keluarga berkurang. Saya kira ini lebih penting dari pada memberikan santunan berupa uang atau yang lain,” kata Wali Kota Risma di sela sela kunjungannya, Jum’at, (26/04/19).
Tak hanya itu, sebagai bentuk perhatian Wali Kota Risma kepada anak-anak keluarga petugas KPPS yang meninggal, ia menegaskan akan memberikan bantuan dengan treatment yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan keluarga almarhum. “Kalau kemarin putranya Pak Naryo (Sunaryo) akan membantu beasiswa, jadi untuk kuliahnya kita tanggung sampai selesai,” tuturnya.
Dengan adanya beberapa kejadian tersebut, pihaknya mengaku ke depan akan melakukan evaluasi serta identifikasi keluhan-keluhan masyarakat, untuk selanjutnya disampaikan ke pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ia berharap ke depan supaya tidak ada lagi petugas TPS yang sakit, bahkan meninggal saat menjalankan tugas.
Baca juga : Walikota Risma Kunjungi Rumah Duka Petugas KPPS yang Meninggal dan Berikan Santunan
“Supaya ke depannya tidak terjadi hal-hal seperti ini lagi, semua keluhan akan kami sampaikan dan diidentifikasi. Ternyata semua ngeluh seberat itu,” terangnya.
Pada kesempatan itu, istri dan anak almarhum Badrul juga menceritakan dengan seksama kronologis kejadian kepada Wali Kota Risma. Dalam ceritanya, bapak satu anak tersebut mengaku kelelahan pada Rabu, (17/04) malam. Sementara di hari Kamisnya, almarhum merasakan badannya semakin melemah. Hingga di hari Jumat, (19/04) pukul 09.00 Wib, Badrul menutup usia di angka 52 tahun.
Anak almarhum Badrul, Wildatin Naila juga menjelaskan bagaimana kondisi ayahnya saat meninggal dalam keadaan menghadap kiblat dengan tangan terlipat. Ia menyampaikan sebelum ayahnya meninggal, seperti sudah ada tanda-tanda berpamitan dengan kerabat dan sanak-saudara “Beberapa jam sebelum meninggal, ayah sempat kulakan bensin dulu, lalu bertemu tetangga namun tidak biasanya hanya melambaikan tangan saja, “ tutupnya.
Diketahui, empat orang petugas KPPS di Surabaya meninggal dunia diduga kelelahan usai menjalankan tugas. Adapun perinciannya adalah Sunaryo (58), Ketua KPPS TPS 13 Kelurahan Kapas Madya Baru Kecamatan Tambak Sari, Thomy Heru Siswantoro anggota KPPS TPS 19 Kelurahan Pacar Keling Kecamatan Tambak Sari, Badrul Munir anggota KPPS 19 Kelurahan Kedung Baruk Kecamatan Rungkut, dan Hariono (36) Linmas TPS 45 Kelurahan Kandangan Kecamatan Benowo. (ist)