hariansurabaya.com | SURABAYA – Hari perempuan internasional dirayakan setiap tanggal 8 Maret. Untuk merayakan hari spesial bagi segenap kaum perempuan ini, Hotel Ciputra World Surabaya mengadakan pagelaran fashion show bertajuk “Womenspiration” pada tanggal 7 Maret 2024 lalu. Fashion show tersebut menampilkan hasil kolaborasi antara Hotel Ciputra World Surabaya dengan Leo Arif Budiman, Zakiyah Fitri dan Wiwit Manfaati untuk mengubah kain seprai hotel yang tidak terpakai menjadi sebuah pakaian bermotif dari teknik shibori dan ecoprinting.
Acara yang dihadiri oleh Ketua Tim Penggerak PKK yaitu Rini Indriyani berlangsung meriah dan penuh antusias. Pasalnya hasil karya dalam rupa pakaian outer wanita tersebut, dibuat oleh anak-anak penyandang disabilitas di bawah binaan Leo, Fitri dan Wiwit. Acara dibuka dengan tari Remo oleh Sophia dan Rianda dari Rumah Anak Prestasi. Lalu, dilanjutkan dengan sambutan dari Jeffry Febrianto selaku General Manager Hotel Ciputra World Surabaya. Tak ketinggalan, Rini Indriyani selaku Ketua Tim Penggerak PKK pun menyampaikan apresiasi yang luar biasa dengan diselenggarakannya acara ini. Hingga tiba di acara yang paling ditunggu yaitu fashion show.
Anak-anak perempuan disabilitas di bawah binaan Esti dari Fira Disabilitas Modelling bersama para staff perempuan Hotel Ciputra World Surabaya, berlenggak-lenggok berjalan memerkan hasil karya yang luar biasa. Fashion show ini pun dipimpin oleh Desy Ramadhani Magfiroh Ayu Putri yang akrab disapa Fira, yang telah meraih segudang prestasi di dunia modelling. Keterbatasan yang dimiliki mereka tak menghalangi semangat mereka untuk berkarya dan menampilkan potensi diri. Para penonton yang melihat terkagum dan bertepuk tangan melihat penampilan mereka. Siapa yang menyangka bahwa outer-outer bagus tersebut berbahan kain seprai yang sudah tidak digunakan lagi. Tak sampai disitu, pakaian-pakaian tersebut langsung di lelang dan habis terjual.
“Dalam acara ini, kita merayakan karya-karya dari para perempuan bahkan dalam keterbatasan yang dimiliki anak-anak perempuan disabilitas, mereka tetap bisa menghasilkan suatu karya yang indah. Hal ini tentunya sesuai dengan tema acara ini yaitu perempuan yang bisa menjadi inspirasi”, ungkap Treti Christina selaku Director of Human Resources.
Wiwit Manfaati dan Zakiyah Fitri pun menyampaikan pandangan mereka bahwa wanita yang menjadi inspirasi adalah wanita yang dapat bermanfaat bagi orang lain. Tentunya tidak mudah mengajar untuk anak-anak disabilitas. Tetapi dengan kegigihan dan kesabaran mereka terciptalah hasil karya yang indah. (acs)