hariansurabaya.com | SURABAYA – Berawal dari satu keinginan untuk bisa menjalin silaturahmi dan bersinergi dengan para jukir (atau juru parkir) se-Surabaya, akhirnya terwujudlah acara jalan sehat yang dilaksanakan pada Minggu (15/09/24). Acara dibuka oleh Armuji – Wakil Wali Kota Surabaya.
“Acara ini merupakan silaturahmi dan memperkenalkan keluarga jukir supaya bisa saling mengenal satu sama lain.” jelas Armuji disela pembukaan jalan sehat yang bertajuk “Mlaku Bareng Cak Eri”.
Pembukaan jalan sehat ditandai dengan peluncuran anak panah oleh Nadia Siswi SMP Islam AL-AZHAR Kelapa Gading Surabaya.
Start dimulai dari pintu timur Balai Kota Surabaya, ribuan jukir dan keluarga mengikuti acara jalan sehat ini dengan penuh antusias. Karena panitia menyediakan banyak hadiah doorprize yang nantinya bisa dibawa pulang para peserta yang beruntung.
Pembukaan jalan sehat ditandai dengan peluncuran anak panah oleh Nadia Siswi SMP Islam AL-AZHAR Kelapa Gading Surabaya
Sedangkan harapan Armuji setelah acara ini, supaya jukir bisa makin memperbaiki performa seperti yang diharapkan bersama.
“Jukir tetap harus mengikuti aturan yang ada. Jangan sampai dicap dengan hal-hal yang negatif. Maka performanya harus diperbaiki. Sehingga image jukir kembali seperti apa yang menjadi niat dan yang sudah diatur dalam undang-undang.” pungkas Armuji.
Pada kesempatan yang sama, Izul Fiqri selaku Ketua Paguyuban Juru Parkir Surabaya menyampaikan bahwa kegiatan ini mempunyai tema Cak Eri selaku Wali Kota Surabaya mlaku bareng juru parkir se-kota Surabaya untuk membangun kota Surabaya.
“Artinya lewat kegiatan ini kami mengirim pesan bahwa saat ini sudah waktunya bersinergi. Antara juru parkir yang punya konotasi seakan-akan tidak bisa diatur oleh pemerintah ternyata bisa.” ujar Izul.
Lewat momen ini juga diharapkan juru parkir bisa bergandengan tangan dengan pemangku kebijakan di kota Surabaya. Jukir hanya perlu diperhatikan, dengan begitu bisa mudah dibina.
Untuk peserta jalan sehat kurang lebih total 3.200 peserta dengan kupon yang terpakai sejumlah 20 ribu.
“Untuk kedepan, diharapkan perhatian yang lebih dari pemerintah kota Surabaya lewat Dinas Perhubungan. Terutama tentang kesejahteraan, banyak hal yang harus diperhatikan. Misal seragam yang saat ini beraneka warna. Kalau semuanya pakai seragam yang sama, jadinya tidak akan ada juru parkir liar.” papar Izul.
Tambah Izul, dia berharap lewat momen ini, jukir sudah siap bersinergi dengan pemerintah kota Surabaya. Yang selama ini berjalan sendiri-sendiri. Pemerintah dengan kebijakannya, juru parkir dengan profesinya. Padahal jukir adalah pahlawan PAD Surabaya. Yang jumlahnya juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Termasuk 3 terbesar penyumbang PAD kota Surabaya.
“Paguyuban Jukir Surabaya punya motto ‘Pemerintah Bangun Suroboyo, Jukir Sing Nggolekno Bondo’. Jadi kami akan terus berkomounikasi dengan pemerintah. Supaya kesejahteraan jukir dan keluarga bisa lebih diperhatikan.” pungkas Izul. (acs)