Keterbatasan Ekonomi Bukan Penghalang, ITS Jemput Impian Mahasiswa Baru KIP-K

36 views
Keterbatasan Ekonomi Bukan Penghalang, ITS Jemput Impian Mahasiswa Baru KIP-K (foto : ist)
Keterbatasan Ekonomi Bukan Penghalang, ITS Jemput Impian Mahasiswa Baru KIP-K (foto : ist)

hariansurabaya.com | TULUNGAGUNG – Tunjukkan komitmennya dalam mendukung pemerataan akses pendidikan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menjemput langsung calon mahasiswa baru (maba) penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar – Kuliah (KIP-K) dari Kabupaten Tulungagung, Sabtu (28/6). Inisiatif ini diharapkan dapat lebih memberikan semangat bagi calon maba ITS untuk mewujudkan impiannya.

Kepala Departemen Teknologi Informasi ITS Dr techn Ir Raden Venantius Hari Ginardi MSc menjelaskan, penjemputan ini adalah bentuk apresiasi ITS kepada calon mahasiswa yang telah berjuang melanjutkan pendidikan meski dalam keterbatasan ekonomi.

“Semangat dan tekad seperti inilah yang patut dihargai,” tuturnya.

Calon maba yang dijemput tersebut adalah Maitasya Rohmatul Ula yang berhasil lolos di ITS lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Putri pasangan Suraji yang bekerja sebagai petani dan Anis Farida sebagai ibu rumah tangga ini merupakan satu-satunya calon mahasiswa penerima KIP-K dari Departemen Teknologi Informasi ITS yang lolos lewat jalur SNBP.

Saat ditemui di rumahnya, Maitasya menuturkan ingin melanjutkan kuliah tanpa membebani orang tuanya secara finansial. Kesadaran itu membuatnya berjuang keras menjaga nilai akademik, aktif mencari informasi, dan mendaftar beasiswa sejak awal masa pendaftaran.

“Saya ingin melanjutkan kuliah, tetapi kondisi ekonomi orang tua tidak mendukung, jadi saya berusaha mencari jalan sendiri,” ungkap sulung dari tiga bersaudara ini.

Dalam ceritanya, tantangan terbesar yang dihadapinya adalah keterbatasan akses informasi di wilayah tempat tinggalnya. Hal tersebut berakibat kepada proses pengurusan berkas dan informasi terkait pendaftaran.

“Meski begitu, saya tetap semangat karena guru dan keluarga yang selalu memberi dorongan untuk tetap maju,” tutur gadis berkerudung tersebut.

Saat ini Maitasya sekeluarga masih tinggal menumpang di rumah keluarga besar yang bukan milik sendiri. Jarak sekolah yang cukup jauh membuatnya harus menempuh perjalanan panjang setiap hari. Walaupun begitu, keterbatasan ruang dan fasilitas belajar tidak mengurangi semangatnya untuk terus berprestasi dan berjuang meraih kampus tujuannya.

Dengan diterimanya ia sebagai mahasiswa baru ITS, Maitasya berharap bisa memaksimalkan potensi dirinya selama menempuh pendidikan di Kampus Pahlawan ini. Ia juga berpesan kepada calon mahasiswa lain untuk tidak mudah menyerah dan terus berjuang.

”Harus percaya bahwa usaha yang sungguh-sungguh pasti akan menemukan jalannya,” tegas Maitasya mengingatkan.

Melalui inisiatif ini, ITS mempertegas perannya sebagai perguruan tinggi yang mendukung pendidikan inklusif, merata, dan berkualitas sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4 dan ke-10, yaitu Pendidikan berkualitas dan Berkurangnya Kesenjangan. Kegiatan ini tidak hanya menjadi simbol kepedulian, tetapi juga langkah nyata mendorong kesetaraan dalam akses pendidikan tinggi.

Ke depan, Hari berharap program seperti ini dapat terus menjangkau lebih banyak mahasiswa dari berbagai daerah. ITS berkomitmen menjadi ruang tumbuh bagi siapa pun yang ingin menggapai mimpi.

“Kami percaya pendidikan yang setara dapat membawa perubahan bagi mahasiswa, lingkungan, dan masyarakat sekitarnya,” tutup Hari penuh harap.(acs)