Urban Wagyu Sukses Gelar Kompetisi Tenis Komunitas Terbesar di Surabaya

27 views
Urban Wagyu Sukses Gelar Kompetisi Tenis Komunitas Terbesar di Surabaya (foto : ist)
Urban Wagyu Sukses Gelar Kompetisi Tenis Komunitas Terbesar di Surabaya (foto : ist)

hariansurabaya.com | SURABAYA – Gelaran UW Open Championships yang berlangsung sejak 23 Februari 2024 hingga 25 Februari 2024 diikuti oleh 80 anggota dari delapan komunitas tenis se-Surabaya.

Kompetisi ini diselenggarakan Urban Wagyu berkolaborasi dengan komunitas Tennis Rek! dengan dukungan penuh BRI.

Ada tujuh kategori yang dipertandingkan. Kategorinya meliputi Men’s Beginner Double, Beginner Men Women, Intermediate Men’s Beginner Double, Beginner Men Women, Intermediate Men’s Double, Intermediate Women’s Double, dan Mixed Double Puluhan peserta akan bertanding layaknya liga dalam 4 hari, bukan sistem gugur. Tujuannya, untuk memberi kesempatan masing-masing pemain merasakan serunya bertanding dari awal hingga akhir kompetisi.

“Sistemnya setengah kompetisi, nggak full. Kalau full satu bulan nggak cukup. Kami main game empat, setelah itu selesai. Buka satu set, dua set.” jelas Ditra Ramadha selaku Ketua Panitia UW Open Championships sekaligus COO/co-founder Urban Wagyu ini.

Selain pertandingan, dalam even ini juga digelar coaching clinic dari Coach Adit dari Mara Academy & Coach Yudha dari Our Academy. Coaching clinic tenis ini ditujukan untuk para peminat tenis dewasa dan anak-anak, dengan harapan memberikan akses para “awam” tenis untuk mencoba dan merasakan serunya tennis.

Kompetisi ini akhirnya dimenangkan oleh komunitas ATP (After Tennis Party), dan berhak mendapatkan hadiah sebesar 20 juta rupiah. Selain juara, kompetisi ini juga memberikan penghargaan pada 5 pasang pemain MVP (Most Valuable Player) – selengkapnya seperti di bawah ini :

Sedangkan menurut Ika dan Devina dari Mara Tenis Academy yang mengikuti kompetisi dari awal, pertandingan cukup seru. Cuman fisik terasa drop. Hari Sabtu sempat main 3x dalam 1 hari dan hari terakhir 2 kali.

“Tantangannya kompetisi ini karena tipe lawan beda-beda dan harus memikirkan karakter lawan juga nggak bikin error. Alhamdulillah menang 6 kali kalah satu kali.” ujar Ika.

Sedangkan Devina menimpali, karena biasanya bertanding game 6 atau 8. Kalau sekarang game 4, jadi cukup menguras tenaga dan pikiran.(acs)