Peringati Tahun baru Islam, Desa Temuguruh Banyuwangi Melaksanakan Pagelaran Suroan

351 views

Bagi masyarakat Jawa, peringatan tahun baru hijriah yang bertepatan dengan tanggal 1 Suro sangatlah penting. Hal itu pulalah yang mendasari adanya tradisi suroan, seperti halnya yang diadakan di Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu, Banyuwangi. Didukung oleh HIDORA (Hiduplah Indonesia Raya), beragam acara ritual adat seperti jamasan, hingga pagelaran wayang kulit yang dipusatkan di Padepokan Joyo Purnomo, dilangsungkan. Tepatnya pada tanggal 12-14 September 2018 silam.

Acara puncaknya sendiri digelar pada hari Sabtu dan Minggu, tanggal 15-16 September 2018. Untuk memeriahkan acara tersebut, beragam kegiatan seperti pameran dan bazaar produk UMKM serta kuliner, pentas seni dari seniman nusantara maupun mancanegara, pembuatan jenang suro masal, kirab budaya, dan barikan kubro diselenggarakan. Di mana acara berlangsung setiap hari, dari pagi hingga malam.

Pembukaan puncak pagelaran tersebut berlangsung Sabtu (15/9/2018), dihadiri oleh Subhan selaku Sekcam Kecamatan Sempu. Pada kesempatan tersebut, Subhan berpesan agar bersatu dalam melaksankan program yang digagas oleh pemerintah desa. Menurutnya tidak musim lagi béncéng céwéng (berbeda pendapat), karena akan merugikan diri sendiri. Satu hal lagi, ia juga menuturkan agar terus melakukan inovasi terkait potensi desa.

“Disini banyak potensi yang harus dan perlu digarap, tempat rekreasi apapun bentuknya. Jangan hanya terkesan ada kegiatan yang musiman,” tegasnya sebelum mengakhiri pidatonya.

Andri selaku ketua pergerakan HIDORA, dalam kesempatan tersebut juga menuturkan bahwa kegiatan pagelaran suroan dimaksudkan sebagai pintu masuk membangun ekonomi kerakyatan. Dengan demikian perekonomian desa tumbuh dan berkembang, lapangan kerja pun terbuka, sehingga berpindahnya pemuda dari desa ke kota dapat dihindari. [Ay]