Hobi Membaca, Hamid Miliki Koleksi Hingga 5000 Buku

619 views
berita surabaya terbaru
berita surabaya terbaru tentang hamid seniiman jawa timur yang suka koleksi buku

HARIAN SURABAYA | SURABAYA – Buku adalah salah satu benda yang bisa memberikan kita inspirasi, informasi dan bisa membuat kita menentukan ide dan gagasan. Namun di Indonesia masyarakatnya boleh dikatakan masih kurang berminat dalam membaca buku. Mereka lebih memilih browsing untuk mendapatkan informasi. Padahal sebenarnya buku belum bisa tergantikan oleh apapun.

Ditengah masyarakat yang kurang gemar membaca, salah satu seniman Surabaya ini justru konsisten sejak SD hingga sekarang gemar membaca dan mengumpulkan buku yang jika ditotal hingga saat ini jumlah koleksinya mencapai 5000 buku. Beberapa bahkan belum sempat ia baca, masih tersegel karena saking banyaknya buku yang ia miliki.

“Kalau ditotal, buku yang saya miliki ini bisa senilai rumah. Bisa untuk beli rumah,” akunya. “Bahkan ada satu buku yang saya beli harganya diatas satu juta,” imbuhnya. Buku tersebut saat itu langka, sehingga harganya mahal sekali.

Beberapa buku yang ia koleksi ini beragam, tidak hanya seni. Ada buku sastra, buku novel, buku pendidikan, buku sains, buku cerita dan juga buku politik. Semuanya dikoleksi. Namun paling banyak memang buku tentang kesenian.

Beberapa juga berseri sampai lebih dari satu seri. Tidak hanya itu, dalam satu judul ada lebih dari satu pengarang. Jadi judulnya sama dari beberapa pengarang ia beli semua untuk dijadikan referensi atau perbandingan.

“Saya gak cuma koleksi buku saya, sebagian ada tanda tangan dari pengarangnya. Bagi saya itu suatu kebanggaan buku saya ada tanda tangannya. Bisa dibilang sepertiganya mungkin,” jelas Hamid. Adanya tanda tangan tersebut tidak mudah, ia harus rela untuk bertemu dengan pengarangnya untuk meminta tanda tangan.

Karena itu, beberapa tahun belakangan ia membuat buku dan buku tersebut dibagikan secara gratis dibeberapa perpustakaan. Tujuannya supaya masyarakat gemar membaca. Karena selama ini juga buku yang dijual di Indonesia harganya terbilang mahal dan tidak ada subsidi seperti diluar negeri.

Ia berharap dengan upaya yang dilakukan ini dapat membuat masyarakat gemar membaca. Karena menurutnya, tidak ada ruginya untuk membaca buku. Hobby membaca dan mengoleksi buku ini ditularkan ayahnya.

“Tapi tidak hanya membaca, buku juga perlu dirawat. Selama ini saya tidak hanya membacanya tetapi juga saya rawat. Seperti penataan buku supaya tidak jamuran atau lembab. Jadi buku koleksi saya ini saya taruh di konteiner, saya bersihkan dari debu, seperti itulah perawatannya,” pungkasnya. (indra)