Lepas Ekspor Test Market Produk Olahan Pangan Ke Singapura, Gubernur Khofifah: Upaya Kita Mendorong UMKM Jatim Go Global

21 views
Khofifah Indar Parawansa
Lepas Ekspor Test Market Produk Olahan Pangan Ke Singapura, Gubernur Khofifah: Upaya Kita Mendorong UMKM Jatim Go Global (foto : ist)

Surabaya, hariansurabaya.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
melepas ekspor Test Market UMKM Goes To Singapura asal Jawa Timur berupa
produk olahan pangan, di Halaman Gedung Jatim Expo Surabaya, Rabu (19/10) sore.

Upaya ini dilakukan guna ekspansi produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Jatim agar makin banyak yang go global atau menembus pasar internasional.

Pelepasan ini ditandai dengan penyerahan produk dan dokumen Ekspor Test Market
UMKM produk olahan pangan oleh Gubernur Khofifah kepada kurir ekspedisi, yang
turut disaksikan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Bea dan Cukai Jawa
Timur I Padmoyo Tri Wikanto, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia serta Kepala
BPS Jatim.

“Kontribusi UMKM kita sudah mencapai 57,81 % terhadap PDRB Jatim. Kalau pasar
ekspornya makin terbuka maka tentu UMKM kita bisa bergerak lebih masif lagi. Jadi
test market ini merupakan langkah awal untuk membawa UMKM Jatim ke level yang
lebih mendunia.” ungkap Gubernur Khofifah.

Pada pelepasan ekspor Test Market tersebut, ada delapan produk UMKM yang dikirim
dari berbagai wilayah di Jatim. Diantaranya, keripik kelapa panggang dari Kab. Pacitan,
Olahan snack Coklat Tempe dari Kab. Magetan, Keripik Jamur dari Kab. Pasuruan,
hingga Brownies Kering Tempe dari Kab. Ngawi.

Selain itu dikirim pula produk olahan Brownies Kering dari Kab. Tuban, Jamur Tiram
Krispi dari Kab. Malang, Olahan Bawang Merah dari Kab. Nganjuk dan Brownies Ketan Cruncy dari Kab. Sidoarjo. Masing-masing pelaku UMKM, diberi kesempatan untuk
mengirimkan lima pcs produknya.

“Jadi Ekspor Test Market ini bertujuan juga untuk mengetahui bagaimana potensi
produk pangan olahan yang dihasilkan UMKM kita ketika masuk pasar negara lain,
tentu harapannya mendapatkan respon positif dan bisa diterima oleh buyer,” jelas
Khofifah sapaan lekat Gubernur Jatim.

Dengan tujuan yang disasar adalah Retail Market, lanjut Khofifah, diharapkan juga bisa
semakin mendekatkan produk ke market yang lebih luas, bukan hanya melalui
perseorangan. Selain itu juga diharapkan dapat membangun reputasi/brand suatu
produk, melihat kekurangan dan kelebihan produk, serta untuk memudahkan interaksi
dengan pembeli.

Khofifah menambahkan, guna mendukung program UMKM Jatim go global, Pemprov
Jatim juga sudah menyiapkan rumah kurasi yang bekerjasama dengan Bank Indonesia.
Tujuannya adalah untuk standarisasi produk, agar produk UMKM Jatim semuanya bisa
memenuhi standar ekspor.

“Kita juga membuka Kampus UMKM bekerjasama dengan Shopee. Khusus untuk
produk mamin bahkan ada kurikulum manajemen first in first out. Yang di dalamnya ada
materi lengkap untuk pelatihan pelaku UMKM. Ada Materi terkait pemotretan untuk
pasar digital, live streaming dan marketing. Waktunya tiga bulan dan satu bacth 40
orang, semua gratis,” urainya.

Namun, Gubernur Khofifah juga menegaskan bahwa tidak semua produk bisa dikirim
melalui Ekspor Test Market. Ini karena, Pemprov Jatim sebelumnya telah melakukan
seleksi dengan beberapa persyaratan bagi setiap pelaku UMKM yang berminat untuk
mengikuti Ekspor Test Market. Persyaratan tersebut diantaranya adalah telah memiliki
NPWP, NIB, Sertifikat BPOM, ataupun Sertifikat PIRT serta Sertifikat Halal. Selain itu, bentuk, kemasan dan ketahanan produk juga masuk dalam persyaratan.

“Ini adalah upaya Pemprov Jatim agar UMKM bisa go global. Namun, tentu itu semua
sangat bergantung pada kreativitas dan inovasi serta semangat para pelaku UMKM.”
pungkasnya.

Sementara itu, salah satu pelaku ekspor UMKM asal Sidoarjo yaitu Arso dari CV. Bolu
Ketan Mendut menyampaikan sangat berterima kasih atas perhatian yang diberikan
oleh Pemprov Jatim, utamanya pemberian fasilitas Test Market.

“Karena semua ini dibiayai oleh Pemprov Jatim, tentu kami sangat senang karena bisa
mendapat kesempatan Go Internasional.” ungkapnya.

Arso menyebut bahwa produknya yang berupa Brownies Keripik Ketan, telah beberapa
kali dikirim ke mancanegara seperti Hongkong, Australia dan Turki. Pasar di Singapura
merupakan yang pertama kali baginya. Sehingga, dirinya amat senang bisa mendapat
fasilitasi perluasan market dari pemerintah semacam ini.

“Harapannya, semakin sering dilakukan Test Market, sehingga memberi kesempatan
bagi pelaku UMKM lainnya yang ada di daerah untuk Go International.” pungkasnya.