hariansurabaya.com | SURABAYA – Pemprov Jatim saat ini tengah menyiapkan
penambahan armada bus TRANSJATIM koridor I rute Sidoarjo – Surabaya – Gresik
yang siap operasional pada Bulan April 2023 mendatang. Penambahan armada yang
digawangi Dinas Perhubungan Jatim ini akan dilakukan sebanyak 10 Unit untuk
operasional dan 1 unit bus cadangan.
Sebelumnya, angkutan massal berbasis jalan yang dikembangan dengan skema buy the
service itu hanya terdapat sebanyak 20 unit operasional dan 2 unit cadangan untuk
Koridor I . Dengan penambahan ini, maka total armada menjadi 30 unit operasional dan
3 unit cadangan.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, penambahan armada
TRANSJATIM Koridor I ini karena antusiasme masyarakat yang sangat tinggi. Hal ini
dibuktikan dengan load factor terakhir di bulan Desember 2022 sebesar 138%.
“Antusiasme tinggi masyarakat dalam menggunakan armada TRANSJATIM ini
mendorong kami untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat terutama dari
segi keamanan dan kenyamanan. Seperti waktu tunggu penumpang di halte dan
keselamatan perjalanan,” katanya di Surabaya , Kamis (19/1).
Khofifah mengatakan, dengan adanya penambahan armada pada Koridor I ini maka
waktu tunggu penumpang yang sebelumnya 30 menit dapat dipangkas menjadi 15
menit. Sehingga antrean penumpang pada tiap-tiap halte dan keluhan penumpang
dikarenakan waktu tunggu yang cukup lama dapat teratasi.
“Faktor keamanan, kenyamanan, dan keselamatan penumpang menjadi prioritas kami.
Ini menjadi bagian dari komitmen kami untuk menyediakan transportasi publik yang
aman dan nyaman,” katanya.
Pengembangan rute TRANSJATIM ini, lanjut Khofifah, akan dilakukan di wilayah yang
lebih luas lagi. Rencananya, juga dilakukan pengembangan rute untuk Koridor II. Yakni
Terminal Kertajaya Mojokerto – Terminal Purabaya. Rute ini Insya Allah akan dilaunching pada bulan Agustus 2023 dengan jumlah armada 20 Unit Operasional dan 2 Unit Cadangan.
“Pengembangan rute ini terus kami lakukan. Setelah pengembangan rute koridor II ini
rencananya kami akan mengembangkan Koridor III di wilayah Gerbangkertasusila.
Mohon doanya dari seluruh Warga Jatim semua,” katanya.
Khofifah berharap, ke depan program angkutan massal berbasis jalan bisa
dikembangkan di wilayah kab/kota di Jatim. Pengembangan angkutan massal
TRANSJATIM ini sendiri saat ini dibiayai oleh APBD Provinsi Jawa Timur.
“Dengan adanya program prioritas Jawa Timur yaitu angkutan massal TRANSJATIM ini
kami harap dapat meningkatkan konektivitas antar wilayah. Yang pada akhirnya dapat
mewujudkan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi di Jatim,” katanya.
Lebih lanjut Khofifah mengatakan, dari aspek keamanan, armada TRANSJATIM ini
memiliki CCTV in dan out untuk menanggulangi kejahatan di Angkutan Umum. Serta
Petugas yang sudah dibekali Pendidikan pelayanan di angkutan umum.
Di segi keselamatan, terdapat spesifikasi alat penunjang yang sudah di sediakan seperti
Kamera AI (Artificial Intelligence) yang berfungsi mengontrol dan mengatur kecepatan bus yang di awaki oleh pramudi, serta bisa mendeteksi dan memperingatkan pelanggaran dalam operasional.
Selanjutnya dari segi kenyamanan, armada TRANSJATIM dilengkapi pendingin ruangan
atau AC (Air Conditioner) dan pewangi ruangan. Dari segi keteraturan, dengan time table
yang sudah ditetapkan dan tersedia aplikasi TRANSJATIM- AJAIB di Smartphone
(Playstore dan Appstore) maka penumpang akan mendapatkan kemudahan informasi
terkait jadwal keberangkatan bus.
“Kemudian dari segi kesetaraan, TRANSJATIM adalah moda yang bisa di gunakan
untuk semua kalangan, termasuk penumpang Difable atau kebutuhan Khusus. Dimana
tersedia kursi Prioritas dan Halte Portable yang ramah kaum Difable. Dari segi keterjangkauan, tarif bus ini juga telah ditetapan yakni Rp 2.500 untuk tarif
Santri, Rp 2.500 untuk tarif Pelaja dan Rp 5.000 untuk tarif Umum,” imbuhnya.
Orang nomor satu di Jatim ini pun mengajak masyarakat untuk memanfaatkan armada
TRANSJATIM ini dengan sebaik-baiknya. Dengan adanya transportasi publik ini maka
kami berharap ini akan mengurai kemacetan di wilayah Perkotaan.
“Dengan menggunakan transportasi publik maka kita ikut menurunkan Gas Emisi Buang
dari penggunaan transportasi pribadi serta menurunkan Angka Kecelakaan Lalu Lintas
Jalan di Jawa Timur,” pungkasnya.(ac)