Aplikasi Pintar Dinilai Sukses, BI Jatim Bakal Tambah Kas Keliling

19 views
Aplikasi Pintar Dinilai Sukses, BI Jatim Bakal Tambah Kas Keliling
Aplikasi Pintar Dinilai Sukses, BI Jatim Bakal Tambah Kas Keliling

hariansurabaya.com | SURABAYA – Warga Jawa Timur masih antusias menukarkan uangnya ke Bank Indonesia meskipun lebaran sudah semakin mendekat. Karena mereka menilai bahwa menukar uang secara online dengan aplikasi pintar di jalur drive thru, sangat cepat dan mudah.

Seperti pengalaman Dana – warga Waru Sidoarjo yang menukar uang di  jalur drive thru Bank Indonesia Surabaya pada Sabtu (15/4) siang untuk kebutuhan lebaran. Menurutnya tukar uang secara online dengan aplikasi pintar, memudahkan dirinya tanpa antri panjang dan lama.

Baca juga : Gelontorkan 24.5 Triliun Rupiah, BI Jatim Penuhi Kebutuhan Uang Masyarakat Jelang Idul Fitri 1444 H

“Saya kira cara seperti ini sukses. Dan kalau bisa tempatnya tidak hanya disini (kantor BI) supaya saya nggak jauh-jauh kalo mau tukar uang,” jelas Dana yang datang dengan menggunakan motor.

Kepala KPw BI Jatim (Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur) Budi Hanoto juga memaparkan hasil evaluasi penukaran uang secara drive thru dengan menggunakan aplikasi pintar yang berjalan dua minggu.

Dijelaskan bahwa pihaknya selalu ingin memberikan pelayanan terbaik ke masyarakat. Salah satunya cara penukaran uang  menggunakan aplikasi pintar. Hasilnya, dengan aplikasi pintar, maka masyarakat dengan mudah dan tidak perlu antri lama ketika drive thru.

“Kalau kami tidak melakukan aplikasi pintar, hanya go show, itu antrinya panjang,” ungkap Budi diwawancarai majalahnurani.com, usai kegiatan Bincang Bareng Media di Ruang Singosari Lt.5 Kantor BI Jatim, Sabtu (15/4). Sebab  itulah, akhirnya dalam dua minggu ini BI Jatim menggunakan aplikasi pintar. Di aplikasi pintar, maka masyarakat bisa memindainya sendiri dan memilih jam penukarannya.

Kepala KPw BI Jatim Budi Hanoto saat diwawancarai Sabtu (15/4)
Kepala KPw BI Jatim Budi Hanoto saat diwawancarai Sabtu (15/4)

“Alhamdulillah sekarang teratur dan serapannya tetap tinggi. Seperti di stasiun, pusat perbelanjaan, pasar-pasar mungkin akan ditambah kas keliling lebih banyak lagi.” sambungnya.

Yang kedua, papar Budi, BI akan melihat beberapa tempat yang diperlukan lagi agar semakin memudahkan masyarakat dalam menukar uang. Budi tak menampik bahwa minat, animo masyarakat akan kebutuhan pecahan uang kecil menjelang hari besar keagamaan sangat tinggi.  Kebutuhan untuk transaksi, untuk kembalian, parkir dan uang saku si kecil.

“Supaya tidak terpusat dengan bank yang ada spanduknya penukaran uang saja. Tapi kita juga bisa jemput bola. Seperti di tempat ibadah atau wisata religi Sunan Ampel, Sinan Giri. Misalnya ada modal Rp 300 juta,  maka bisa terserap semuanya,” jelasnya.(ac)