hariansurabaya.com | SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan empat pesan penting saat memimpin upacara peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) XXVII tahun 2023 di Halaman Kantor Gubernur Jawa Timur, Sabtu (29/4) pagi.
Empat pesan yang disampaikan Gubernur Khofifah yaitu pertama , terkait integritas dan etika profesi para pemimpin dan penyelenggara pemerintahan daerah dalam implementasi kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah. Kedua , Integritas Aparatur Sipil Negara (ASN) dan seluruh pegawai pemerintahan harus bergerak maju, kreatif, produktif dan inovatif sekaligus ikut bertanggung jawab dalam setiap urusan masyarakat.
“Bergerak dengan memberikan dampak, bukan hanya menfejar skore tapi dampak dari seluruh reformasi birokrasi yang kita lakukan bersama-sama bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat,” Kata Gubernur Khofifah dalam amanatnya.
Kemudian, ketiga , komitmen bersama dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) untuk reformasi birokrasi yang berdampak agar terus dilakukan, baik di bidang kelembagaan, peningkatan kapasitas aparatur, serta akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah.
Serta keempat , upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat dan peningkatan daya saing perekonomian daerah yang menjadi prioritas utama kebijakan di semua level Pemerintah Daerah.
“Jadi pola-pola yang bisa kita bangun dan kita tingkatkan kapasitasnya baik secara kelembagaan maupun secara personal, secara institusional maupun personal jangan pernah merasa sudah selesai, jangan pernah merasa kita sudah terbaik, karena akan selalu ada perubahan ekosistem di dalam dan di luar kita,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, Hari Otonomi Daerah telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 11 Tahun 1996 dan diperingati setiap tanggal 25 April dalam rangka memasyarakatkan dan memantapkan pelaksanaan Otonomi Daerah.
Melalui tema yang diusung tahun ini yaitu Otonomi Daerah Maju, Indonesia Unggul, Gubernur Khofifah mengajak merenungkan kembali tujuan pelaksanaan otonomi daerah dengan pendesentralisasian sebagian kewenangan. Tujuannya menjadikan daerah mencapai kemandirian fiskal dengan menggali berbagai potensi sumber daya yang dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta memacu terjadinya percepatan dan pemerataan pembangunan.
“Perlu kiranya kita melakukan refleksi sejenak, untuk kembali memahami esensi filosofis dari ditetapkannya Otonomi Daerah yang saat ini genap berusia dua puluh tujuh tahun,” ajaknya.
Menurut Gubernur Khofifah, Otoda juga merupakan bentuk pengakuan Pemerintah Pusat terhadap kemandirian daerah yang bertujuan mendekatkan layanan kepada masyarakat, serta meningkatkan daya saing daerah melalui pemberdayaan masyarakat dan Pemerintah Daerah, dalam mencapai tujuan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Implementasi otonomi daerah selama 27 tahun yang meliputi pembangunan sarana dan prasarana dengan tingkat akurasi yang tinggi, serta mengakomodir keinginan masyarakat, pengambilan keputusan publik yang lebih partisipatif juga demokratis lewat pemilihan Kepala Daerah, dan munculnya pemerintahan yang lebih reponsif akan kebutuhan masyarakat,” jelasnya.
Gubernur Jatim ini mengatakan Otoda telah memberikan dampak positif dengan adanya percepatan pembangunan yang ditandai dengan meningkatnya angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM), bertambahnya pendapatan Asli Daerah (PAD) dan kemampuan fiskal daerah. Meskipun dua tahun berlalu Pandemi Covid-19 sempat membuat keadaan banyak sektor terpengaruh.
“Pencapaian IPM Provinsi Jawa Timur dalam satu dekade ini terus mengalami kemajuan. IPM Jawa Timur meningkat dari 66,06 pada tahun 2011 menjadi 72,75 pada tahun 2022. Selama periode tersebut, IPM Jawa Timur rata-rata tumbuh sebesar 0,90 persen per tahun dan masih bertahan di level tinggi sejak tahun 2017,” terangnya.
Di sisi lain, lanjutnya, banyak bermunculan inovasi-inovasi yang dilakukan daerah dalam upaya membangun dan mensejahterakan masyarakat. Inovasi di daerah bukan hanya mampu menjadi solusi berbagai persoalan di daerah, meningkatkan daya saing daerah, tetapi juga menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing bangsa di dunia.
Guna menindaklanjuti arahan Presiden RI terkait pengendalian inflasi tahun 2023 dan dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah dalam menjaga ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga pangan, daya beli masyarakat, dan mendukung kelancaran distribusi serta stabilitas perekonomian di daerah, Gubernur Khofifah mengajak semua pihak untuk meningkatkan daya beli produk lokal Jawa Timur
“Marilah kita memacu pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan daya beli masyarakat terhadap produk-produk lokal Jawa Timur dan memperkenalkan destinasi pariwisata yang berada di Provinsi Jawa Timur,” ajaknya.
Gubernur Khofifah juga meminta kepada bupati dan walikota untuk meningkat daya beli terhadap produk-produk lokal dari pengadaan barang dan jasa di kabupaten/kota.
“Pokoknya larisi produk mereka. Beli produk-produk UMKM lokal untuk pengadaan barang/jasa. Harapannya hisa memberikan tumbuhnya kesejahteraan bagi masyarakat,” ujarnya.
Orang nomor satu di Jatim ini juga mengingatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia secara substantif ada terlebih dahulu baru kemudian dibagi menjadi provinsi-provinsi, kemudian dari provinsi dibagi menjadi kabupaten-kabupaten. Dan itu sangat berbeda dengan negara terdiri atas beberapa provinsi yang terdiri dari beberapa kabupaten yang kemudian membentuk kesepakatan membentuk negara. Hal ini bisa mengubah menjadi negara federal.
“Dari perspektif Negara Kesatuan, bagi seluruh ASN dimanapun di negeri ini harus bulat bahwa tidak boleh ada keinginan untuk merubah Negara Kesatuan Republik Indonesia, ini penting untuk kembali kita bangun penguatan komitmen kita sebagai warga bangsa maupun sebagai ASN dimana pun terutama di Provinsi Jawa Timur,” tegasnya.
Di akhir ia berharap peringatan Hari Otonomi Daerah dijadikan sebagai sarana menentukan kebijakan dan pemantapan pelaksanaan Otonomi Daerah untuk mewujudkan ASN yang proaktif dan BerAKHLAK untuk menuju Indonesia Emas tahun 2045.
“Bagaimana ASN berorientasi pelayanan, bagaimana memiliki akuntabilitas, bagaimana memiliki jiwa dan semangat untuk membangun harmoni dan seterusnya. Kepada semua ASN selamat memperingati hari otonomi daerah yang kedua puluh tujuh, Otonomi daerah maju , Indonesia unggul,” tutupnya.
Sementara itu, Camat Rogojampi Banyuwangi Hartono, salah satu camat pemenang lomba Sinergitas Penyelenggara Pemerintahan di Kecamatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2022 menyampaikan bahwa ia sebagai Camat telah melakukan koloborasi dan sinergi bersama pihak-pihak di tingkat kecamatan seperti Forkopimcam, Baznas, Pemerintah Desa dan PKK untuk menyelesaikan berbagai permasalahan.
Selain itu ia bersama pihaknya menciptakan berbagai inovasi dengan tujuan memberikan pelayanan yang lebih baik dan mudah kepada masyarakat. Ia juga berharap kegiatan ini penilaian sinegitas kecamatan di tingkat provinsi Jawa Timur terus dilakukan dan diadakan.
“Kami sangat senang sekali dengan penghargaan yang telah diberikan kepada kami dan rekan-rekan yang lain lima camat terbaik Jawa Timur tahun 2022 kemarin kami sangat mengapresiasi kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Gubernur yang telah melaksanakan kegiatan sinergitas ini. Karena disitulah rekan-rekan camat dan pemerintah kecamatan terus bisa melakukan kolaborasi dengan seluruh stakeholder yang ada juga tentunya akan muncul inovasi-inovasi baru yang nantinya bisa bermanfaat bagi semua masyarakat,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama Gubernur Khofifah juga menyerahkan trophy dan piagam penghargaan atas lomba Sinergitas Penyelenggara Pemerintahan di Kecamatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2022 Kepada 5 Pemenang antara lain Camat Rogojampi, Kab. Banyuwangi Hartono, Camat Taman Kab. Sidoarjo Makhmud. Lalu Camat Tongas Kab. Probolinggo Abdul Ghofur, Camat Bumiaji Kota Batu Bambang Hari Suliyan, dan Camat Pamekasan Kab. Pamekasan Rahmat Kurniadi Suroso.
Tak hanya itu, Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVII Tahun 2023, Pemerintah Provinsi Jawa Timur ini dirangkai dengan kegiatan Bhakti Sosial, diantaranya pelayanan kesehatan gratis yaitu donor darah, pelayanan kesehatan gizi, pelayanan kesehatan tradisional, dan pelayanan mini medical check up (cek tekanan darah, gula darah, kolestrol) dan pembagian zakat produktif bagi 100 pelaku usaha ultra mikro di sekitar Kantor Gubernur Jawa Timur. (ac)