hariansurabaya.com | LUMAJANG – Banjir lahar dingin Gunung Semeru melanda Kabupaten Lumajang, pada 7 Juli 2023. Sejumlah infrastruktur juga terdampak seperti terputusnya jembatan penghubung desa, tanggul penahan yang jebol, rumah warga yang hancur, dan fasilitas umum lainnya. Pasca tiga hari bencana, jumlah pengungsi meningkat menjadi 516 jiwa dari 12 titik pengungsian. Pemerintah Daerah pun telah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari sejak bencana terjadi.
Segera setelah penetapan tersebut, Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat) berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) untuk menyalurkan bantuan logistik berupa keperluan sehari-hari. Indosat menyalurkan makanan siap santap, popok balita, selimut, dan obat-obatan, serta bantuan komunikasi untuk masyarakat terdampak. Pendistribusian bantuan difokuskan ke tiap balai desa pada lokasi terdampak berat, seperti di Balai Desa Jarit, Balai Desa Sumberejo, Balai Desa Tumpeng, Balai Desa Sumberkajar, Pondok Pesantren Nurussalam serta Kantor Kecamatan Pronojiwo dan juga ke titik pengungsian lainnya.
SVP-Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison, Steve Saerang, mengatakan “Kami menyampaikan rasa prihatin mendalam kepada masyarakat sekitar yang terdampak bencana banjir lahar dingin. Indosat berkomitmen untuk segera membantu pemulihan bencana setelah ditetapkan status tanggap darurat oleh pemerintah daerah. Kami juga terus memastikan kondisi jaringan dan layanan di sekitar wilayah bencana tetap dalam kondisi baik. Kami berharap situasi semakin membaik sehingga masyarakat dapat beraktivitas normal kembali.”
Indosat mencatatkan tidak adanya gangguan layanan yang signifikan saat bencana di Lumajang terjadi. Hal ini dikarenakan tim di lapangan segera berkoordinasi secara intensif untuk memastikan layanan tetap dalam kondisi normal agar masyarakat sekitar dapat terus terhubung dengan keluarga. Layanan Indosat tetap berjalan normal dan tercatat mengalami kenaikan trafik sebesar 19% dibandingkan rata-rata harian sebelum bencana, yang didominasi untuk penggunaan aplikasi WhatsApp, TikTok & Facebook.(ac)