hariansurabaya.com | SURABAYA – Malam puncak penganugerahan Brawijaya Award yang digelar di Gedung Balai Prajurit Makodam V/Brawijaya, Kota Surabaya pada Senin (24/07/2023) malam, dihadiri oleh ratusan aparat Babinsa di wilayah teritorial Kodam Brawijaya.
Malam puncak penganugerahan itu, diwarnai dengan sejumlah penghargaan yang diberikan pada Babinsa berprestasi di wilayah teritorial Kodam Brawijaya.
Program yang diinisasi oleh Pangdam Brawijaya, dan didukung oleh salah satu media di Jawa Timur itu, ternyata mampu memberikan berbagai hasil maupun respon positif di masyarakat.
“Brawijaya Award ini merupakan penghargaan dari Kodam V/Brawijaya kepada anggota Babinsa yang inspiratif dan berprestasi,” ungkap Mayjen TNI Farid Makruf, M. A.
Jenderal bintang dua TNI-AD itu menyebut, Babinsa adalah prajurit TNI-AD, khususnya Kodam V/Brawijaya yang paling berjasa. Pasalnya, keberadaan dan kehadiran Babinsa ditengah masyarakat dinilai mampu mengatasi setiap kesulitan maupun keluhan yang dialami oleh warga.
“Karena, merekalah orang yang paling berjasa di Kodam ini, terutama dalam membantu meringankan beban masyarakat,” jelas Pangdam.
Perlu diketahui, pelaksanaan Brawijaya Award 2023 itu melibatkan setidaknya 330 personel Babinsa dari 33 Kodim di jajaran kodam Brawijaya. Ratusan Babinsa itu, berkompetisi dalam mengaktualisasikan inovasi dan inspirasinya ditengah masyarakat.
Terdapat beberapa nama Babinsa yang muncul sehingga mendapat predikat Babinsa inspiratif. Mereka adalah Serka Pribawono yang berjuang dalam menjaga kerukunan antar umar beragama di Desa Senduro.
Bahkan, untuk menjaga kerukunan antar umat beragama tersebut di Desa itu juga didirikan adanya Kampung Pancasila. Untuk manajemen konflik antar umat beragama, Pribawono rutin mengadakan forum silaturahmi antar umar beragama.
Selain itu, juga muncul nama Serda Sahar. Keberhasilan Sahar dalam mempersatukan semua mahasiswa yang tinggal di Asrama Mahasiswa Nusantara, tak bisa dipandang sebelah mata.
Pasalnya, di Asrama tersebut terdapat mahasiswa dari berbagai suku. Hebatnya, para mahasiswa itu bisa hidup berdampingan tanpa saling membeda-bedakan.
Dalam setiap pertemuan, Sahar selalu hadir layaknya sebagai orang tua bagi para mahasiswa di Asrama tersebut. Berbagai inovasi pun diciptakan oleh Sahar pada pertemuan antar mahasiswa di Asrama tersebut.
Tak hanya itu, kreatifitas Serda Joko Mulyono dalam mengolah adanya limbah pohon pisang pun patut diacungin jempol. Joko Mulyono saat ini juga mendapat penghargaan pada ajang Brawijaya Award.
Diketahui, Serda Joko Mulyono telah berhasil mengubah limbah tersebut menjadi sebuah kerajingan tangan. Bahkan, kreatifitas yang ia miliki tersebut, ia tuangkan pada masyarakat.
Alhasil, kerajinan tangan dari limbah pohon pisang tersebut mampu meningkatkan perekonomian warga setempat.
Selanjutnya, juga terdapat Sertu Muhammad Zuhana yang berhasil meningkatkan UMKM warga Desa Bomo, Kecamatan Punung. Berawal dari lesunya ekonomi ditengah pandemi beberapa waktu lalu.
Inovasi seakan muncul dibenaknya untuk berjuang meningkatkan UMKM yang ada di wilayah teritorialnya. Tak tanggung-tanggung, Sertu Zuhana bahkan rela mencari modal demi mewujudkan cita-cita mulianya tersebut.
Alhasil, UMKM dibidang penjualan keripik milik warga tersebut mampu tumbuh pesat. Bahkan, permintaan pun melonjak. Hingga kini, terdapat 30 UMKM keripik dan sale pisang yang didukung oleh Sertu Zuhana.
Predikat Babinsa kreatif dan inovatif juga didapat oleh Sertu Abu Nur Arifin. Diketahui, Sertu Abu telah berhasil menciptakan sebuah film bersama Karang Taruna di Desa binaannya, Kota Kediri.
Pembuata film itu, diawali ketika dirinya melihat banyaknya pemuda di Desa binaannya yang menghabiskan waktu untuk bermain gadget. Dalam waktu singkat, ia telah berhasil mengubah kebiasaan pemuda di Desa tersebut untuk menjadi pemuda yang produktif, terlebih menjadi pemuda yang berkarya.(vy)