hariansurabaya.com | KOTA MALANG – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan sekaligus meluncurkan Malang Creative Center (MCC) di Jalan Jenderal Ahmad Yani Kota Malang, Jum’at (22/9).
Peresmian tersebut ditandai dengan penekanan tombol pada layar LED dan penandatanganan prasasti digital di layar LED oleh Gubernur Khofifah bersama dengan Walikota Malang Sutiaji, Sesditjen IKM dan Aneka Kementerian Perindustrian RI, serta Sekda Kota Malang.
MCC yang mengusung tagline ‘Creative Culture Ambience’ yang diinisiasi oleh Pemkot Malang ini digadang menjadi pusat aktivitas para pelaku industri kreatif yang bertujuan memberdayakan dan mengembangkan SDM dengan segala fasilitas penunjang yang disediakan.
Gedung delapan lantai ini cukup istimewa lantaran memiliki konsep replika Candi Badut yang merupakan Candi tertua di Jawa Timur.
Atas peresmian MCC, Gubernur Khofifah optimis MCC akan menjadi wadah bagi para
pengembangan pelaku ekonomi kreatif untuk bertumbuh, berjejaring dan bertukar informasi. Sekaligus menjadi bagian penting dari sebuah ikhtiar untuk membangun ekonomi kreatif yang mengangkat kearifan lokal, nasional maupun global.
“Dengan adanya ekosistem ekonomi kreatif yang berfokus pada kegiatan dan industri yang
menggabungkan kreativitas, inovasi, keahlian, dan nilai budaya, maka akan menghasilkan produk yang memiliki nilai tambah sosial, budaya dan ekonomi,” katanya.
“Kreativitas, inovasi dan produktivitas ini adalah kunci bagaimana kita bisa membangun
pertumbuhan ekonomi secara inklusif. Semakin tumbuh ekonominya, semakin berkurang Tingkat Pengangguran Terbuka sehingga makin sejahtera masyarakatnya,” lanjutnya.
Khofifah mengatakan, untuk mengembangkan ekonomi kreatif dibutuhkan sinergi antara pelaku industri kreatif, pemerintah, pendidikan, media, swasta dan lembaga keuangan (hexahelix) untuk mengembangkan potensi ekonomi kreatif tersebut. Untuk itu, dengan adanya MCC diharapkan akan tumbuh ide-ide luar biasa dalam mendukung penguatan kolaboratif ekonomi kreatif di Kota Malang dan sekitarnya.
“Ini menjadi inisiatif yang luar biasa dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif di Malang Raya. Dengan adanya MCC kami berharap para pelaku ekonomi kreatif bisa terfasilitasi dengan baik. Mereka bisa saling berkolaborasi dan bertumbuh bersama dan berkontribusi dalam membangkitkan ekotif lebih masif,” katanya.
Lebih lanjut Khofifah mengatakan, berdasarkan data dari Sekretaris Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri Kemenlu RI, Jawa Timur memiliki pelaku ekonomi kreatif berkemampuan tinggi. Hal ini terbukti dari kontribusinya terhadap ekonomi kreatif nasional dengan capaian 20,85%, lebih tinggi dari capaian nasional di angka 14%.
Provinsi Jatim sendiri, memiliki potensi ekonomi kreatif yang cukup besar, terutama untuk sub sektor kuliner sebesar 74,07%, fashion sebesar 14,41% dan kriya sebesar 7,25%.
“Ini menjadi gambaran bahwa ekonomi kreatif saat ini menjadi kekuatan ekonomi baru. Apalagi saat ini gig economy sedang menjadi tren di berbagai negara,” terangnya.
Menurut Khofifah, dengan semakin maraknya perkembangan teknologi digital, maka di masa mendatang subsektor Ekonomi Kreatif yang berbasis teknologi akan semakin meningkat peranannya, seperti subsektor film, Animasi & Video, Aplikasi dan Permainan Interaktif.
“Pertumbuhan Ekonomi Kreatif di masa mendatang akan sangat dipengaruhi oleh inovasi dan kreativitas dari pelaku usaha industri. dukungan infrastruktur dan teknologi, Serta adanya kolaborasi dan sinergi antar pelaku usaha industri,” ungkapnya.
Pengembangan ekosistem ekonomi kreatif di Malang ini, lanjut Khofifah, didukung dengan adanya rencana dari King’s College University, kampus berperingkat 37 dunia yang akan membuka kampusnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari Malang. Ada tiga program studi master degree yang akan dibuka yakni digital marketing, digital media, dan creative industry.
“Insya Allah September tahun depan sudah berjalan. Tentunya ini menjadi bagian dari penguatan tumbuhnya pelaku ekotif dan industri kreatif yang ada di Malang Raya ini. Berseiring dengan adanya MCC,”katanya.
Tidak hanya itu, lanjut Khofifah, beberapa waktu lalu saat Duta Besar (Dubes) Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia dan ASEAN, Abdulla Salem Aldhaheri berkunjung ke Grahadi, dirinya membahas potensi kerjasama beasiswa bagi siswa Jatim ke UEA di bidang Artificial Intelligence (AI). Proposal pengajuan beasiswa terkait AI ke Pemerintah UEA ini juga disampaikan dalam bisnis forum di Jakarta kemarin.
“Semoga proposal beasiswa ke Universitas MBZ (Mohammed Bin Zayed) terkait Artificial Intelligence ini semoga diterima. Kalau proposal ini diterima, insyaAllah November mendatang akan ada penandatanganan MoU di Dubai, UEA. Mohon doa semuanya,” kata Khofifah.
Sementara itu, Walikota Malang Sutiaji menyebutkan bahwa MCC ini berkonsep dari komunitas untuk komunitas. Ia percaya bahwa di tangan komunitas yang ahli, MCC akan menyuburkan ekosistem kreatif untuk 17 subsektor ekraf di Malang dan Jatim.
Menurutnya, MCC ini bukan cuma desain gedung yang digarap oleh komunitas kreator di Malang, tetapi pengelolaannya juga akan diserahkan kepada komunitas pelaku industri kreatif.
“Saya meminta gedung ini diolah oleh teman-teman komunitas sendiri karena mereka adalah ahlinya. Nilai manfaatnya ini luar biasa sekali. Ini bisa menjadi kekuatan kita semua untuk 17 subsektor ekonomi kreatif yang ada di Jawa Timur dan Malang sendiri,” tutupnya.
Dalam kesempatan ini turut dilakukan penandatanganan perjanjian kerjasama tentang pemanfaatan Malang Creative Center antara Dinas Pendidikan Prov. Jatim dengan Pemkot Malang.
Usai acara, Gubernur Khofifah turut meninjau berbagai ruangan yang ada di MCC seperti ruang animasi dan co-working space. Serta turut meninjau stand-stand para pelaku ekonomi kreatif baik kuliner, fashion dan kriya.
Sebagai informasi, Gedung 8 lantai di MCC memiliki konsep ruangan tersendiri. Lantai 1 yakni Creative diantaranya terdapat ruang loading dock dan area parkir. Lantai 2 yakni Create diantaranya terdiri dari ruang podcast, ruang broadcast, ruang recording, Animation & Motion Capture Studio dan City Planning Gallery. Lantai 3 yakni Communication diantaranya terdiri dari Creative Design Store, Food Lab, Co-Working Space, dan Hotel Kapsul.
Selanjutnya Lantai 4 yakni Collaboration diantaranya terdiri dari Co-Working space, Ruang Kriya, dan Open Public Space. Lantai 5 yakni Commerce diantaranya terdiri dari Bioskop, Co-Working Space dan Open Public Space.
Kemudian, Lantai 6 yakni Champion diantaranya terdiri dari perpustakaan, ruang baca, dan
supermarket. Lantai 7 yakni Consistent diantaranya terdiri dari Lounge & Free Function, Ruang VIP, dll. Serta lantai 8 diantaranya terdiri dari ruang Culture Rooftop Garden dan Rooftop Bar Cafe.(ac)