hariansurabaya.com | SURABAYA – Pendidikan adalah hak setiap warga negara, termasuk penyandang disabilitas. Melihat pentingnya hal ini maka PCU (Petra Christian University) menggelar kegiatan bertajuk “Membangun Masa Depan Disabilitas Tanpa Batas: Talkshow tentang Layanan Disabilitas Library @Petra dan Mata Kuliah Disability Studies dan Empowerment”. Digelar pada Kamis, 16 Mei 2024 mulai pukul 10.00 WIB di Perpustakaan PCU gedung Radius Prawiro lantai 6.
“Aksi ini menjadi sebuah pengingat kembali bagi kita semua khususnya Perguruan Tinggi untuk memfasilitasi para penyandang disabilitas sebagai Warga Negara Indonesia sesuai Undang-undang Republik Indonesia No.8 tahun 2016. Tak hanya talkshow, akan ada juga pameran alat pengajar bagi disabilitas yang telah dibuat oleh para mahasiswa di mata kuliah Disability Studies dan Empowerment,” urai Gunawan Tanuwidjaja, ST., Ph.D., IAI., dosen Architecture PCU.
Hadir pula dua pembicara dalam sesi talkshow, salah satunya adalah Eka Prastama Widiyanta, S.T., seorang Komisioner KND (Komisi Nasional Disabilitas) Indonesia. Eka memaparkan tentang pentingnya layanan disabilitas di universitas, hingga alat bantu apa saja yang bisa meningkatkan layanan disabilitas.
“Artificial Intelligence atau AI dapat meningkatkan aksesibilitas dan memfasilitasi kemandirian. Bahkan, AI mampu membantu untuk meningkatkan kualitas hidup individu dengan berbagai jenis disabilitas,” kata Eka yang dilantik langsung oleh Presiden Jokowi pada tahun 2021 silam di Istana Negara RI.
Sementara itu, pembicara kedua dibawakan oleh Eka Christian S.Pd., pemusik disabilitas dan ketua CDC (Christian Disability Community). Eka Christian sendiri akan mendemonstrasikan teknologi AI untuk membantu disabilitas netra yaitu AI Envission.
PCU sendiri telah memiliki Unit Layanan Pengguna Khusus termasuk Disabilitas di Perpustakaan sejak 12 April 2017 lalu. Acara kolaborasi ini merupakan bagian dari pengabdian masyarakat MK Disability Studies dan Empowerment yang diketuai oleh Gunawan Tanuwidjaja, S.T., M.Sc., Ph.D., IAI., dosen Architecture PCU dan Iman Subekti, S.Pd., M.Pd., dosen Faculty of Teacher Education (FKIP). Tim ini juga bekerja sama dengan Perpustakaan dan DMU (Departemen Mata Kuliah Umum) PCU.
Tak hanya mendengarkan talkshow, para tamu undangan yang terdiri dari mahasiswa PCU dari berbagai Program Studi, SMPLB-A Yayasan Pendidikan Anak Buta (YPAB), dan SLB Siswa Budhi diajak untuk menikmati pameran alat ajar bagi para penyandang disabilitas.
Pamerannya antara lain peta kampus PCU-gedung W, pengenalan tiga bangunan (Patung Suroboyo, Masjid Agung Surabaya, Gedung Siola), alat matematika timbul, hingga baca buku menggunakan teknologi AI. “Jadi dengan adanya alat peraga ini di kampus, maka para penyandang disabilitas khususnya netra dapat meraba untuk merasakan maksud dari yang akan dipelajari. Misalnya seperti pengenalan Patung Suroboyo, nanti para penyandang disabilitas bisa memahami sejarah tentang patung ini,” tutup Gunawan.
Sekilas tentang Petra Christian University (PCU), sebuah universitas swasta yang berdiri sejak tahun 1961 bertempat di Surabaya, Indonesia. PCU memiliki fakultas-fakultas yang terkemuka di bidang pendidikan, teknologi, konstruksi, bisnis, dan industri kreatif.(acs)