hariansurabaya.com | SURABAYA – Penampilannya seperti gadis kecil yang akan beranjak remaja seperti pada umumnya. Ceria, energik tapi masih manja apalagi ketika berada di samping mamanya. Tapi siapa sangka, dia adalah atlit yang sudah mengkoleksi banyak medali dan penghargaan.
Nama lengkapnya Nadia As Safa Noor Ilmi. Ditemui di sela-sela pembukaan acara jalan sehat bersama Paguyuban Juru Parkir Surabaya, Nadia – panggilan akrabnya, mendapat kesempatan untuk menunjukkan keahliannya dalam memanah.
Gadis kecil yang saat ini menuntut ilmu di kelas VII SMP Al Azhar Kelapa Gading Surabaya tersebut memang seorang atlit panahan kebanggaan Surabaya. Prestasinya tidak main-main. Sampai saat ini sudah 37 medali yang menjadi koleksinya.
Putri dari Izul Fiqri dan Rohana Handaningrum itu sudah menyukai panahan sejak kelas 2 SD. Melihat putrinya sangat antusias memilih olah raga panahan, Izul tidak keberatan dan memberi fasilitas untuk medukung. Dan ternyata tidak meleset, seperti anak panah yang selalu tepat sasaran dibidik Nadia. Semakin lama, kemampuan Nadia makin terasah dan semakin mahir.
Salah satu prestasi Nadia adalah meraih medali Emas Panahan Individu Devisi Compound U-13 Walikota Cup 2024 dan Emas Individu Devisi Compound U-13 Piala Gubernur Jatim 2024. Juga Kejurnas Junior Panahan 2024 dan juara 3 Beregu U-15.
“Kami tidak pernah mengarahkan atau memaksa Nadia untuk menyukai olah raga panahan. Tiba-tiba ketika kelas 2 SD dia minta ayahnya supaya diijinkan untuk menekuni olah raga panahan. Dan ternyata memang suka sampai mendapat banyak penghargaan dan medali.” jelas Rohana, bunda dari Nadia.
Dalam waktu dekat, gadis yang lahir di 16 Juni 2011 akan mengikuti kejuaran Popda di Bangkalan.
Dengan prestasi yang segudang, Nadia tidak pernah ketinggalan pelajaran karena bundanya selalu siaga untuk mengatur jadwal antara sekolah dan hobi panahan ini.
Ketika ditanyakan, mau sampai kapan menekuni olah raga panahan ini. Dengan malu-malu dia menjawab, sampai bosan.
“Tapi kayaknya tidak pernah bosan, karena olah raga panahan ini cukup unik dan asik.” aku Nadia dipenghujung wawancara.(acs)