hariansurabaya.com | SURABAYA – Menyambut Hari Anak Nasional (HAN) yang diperingati pada tiap 23 Juli, diwujudkan dengan saling merasakan persaudaraan dengan kolaborasi peserta Pangeran Putri Lingkungan Hidup (Pangput LH) 2025 beserta guru dan orang tua siswa.
Dengan mengundang Yayasan Cahaya Umat Madani, mereka bermain bersama. Bukan sembarang mainan namun mainan edukasi sambil bernyanyi bersama. Tujuannya adalah menghormati dan menghargai hak-hak anak. Yaitu hak sehat jiwa dan raga melalui Yoga Kids, Teens, and Family yang dipandu oleh Coach Fortunata Diana dari Komunitas Yoga Gembira Surabaya.
Kegiatan yang diinisiasi keluarga pembelajar peserta Pangput LH yaitu Sanggrama Rasio Al Warisyi dari SDN Kaliasin 1 Surabaya dan Princess Zelda Ilmiah dari SMPN 29 Surabaya, berlangsung di Lobby Gedung DPRD Kota Surabaya. Peserta dari berbagai sekolah datang dengan wajah ceria dan membawa matras untuk beryoga. Mereka dari SMPN 1, SMPN 29, SMPN 9, SMPN 5, SMPN 56, SMPN 21, SDN Kaliasin 1, SDN Ketabang 1, SDN Margorejo I, SDN dr. Soetomo I, SDN Wiyung I, SDN Tandes Kidul 1, SDN Sawunggaling 1, SDN Semolowaru I, SDN Kalisari II, SDN Karah III, SDN Pacar Keling V, SDN Kedungdoro IV, SDN Mojo III, SDN Banyu Urip III dan SDN Wonokusumo VI. Selain dari siswa, ada juga para orangtua, guru dan kepala sekolah, serta dihadiri aktivis Presiden Tunas Hijau – Mochamad Zamroni.
Acara dibuka oleh pembawa acara yaitu Princess SMPN 29 dan Fani SMPN 56 dengan menyapa manis semua peserta. Dilanjutkan Coach Diana yang piawai dengan berbagai gaya yoga membimbing dan menyampaian dengan telatennya. Beryoga akan melatih anak lebih focus, ototnya kuat, peredaran darah lancar, dan jiwanya mindfull serta bahagia. Terlihat anak-anak begitu menikmati dan meniru dengan suka cita.
Anak-anakpun semakin akrab, kenal dan semakin terasa erat persaudaraan antara peserta. Tidak lupa Pangput LH 2025 mempresentasikan project LH dan perkenalan anak asuhan Yayasan Cayaha Umat Kedinding serta menyampaikan motto hari ini. Salah satunya motto dari Wisely anak Yayasan adalah “Kegagalan yang sebenarnya adalah karena takut mencoba. Suasana semakin seru dan berasa satu keluarga dengan bersama menyanyikan lagu Selalu Ada di Nadimu dan Aku Bisa.
Selanjutnya untuk pemahaman lingkungan dengan cara yang menyenangkan dengan dikemas dalam bermain ular tangga raksasa yang bertema lingkungan. Para peserta yang bermain semakin seru diiringi oleh tepuk tangan para orang tua.
“Ini semakin menguatkan bonding orangtua dan orangtuanya juga sadar lingkungan dan menjadi keluarga sadar iklim”. ujar ibu Puspita Ayuningtyas, parent dari Harley Yodhaloka SMPN 1.
Sastro, M.Pd. memberi motivasi dan mengingatkan kembali tujuan mulia anak-anak adalah peduli dan menjaga lingkungan. Sedangkan Sindah sebagai salah satu orangtua inisiator acara menyampaikan bahwa kegiatan ini dibuat bersama melibatkan ide anak-anak, karena ini HAN Hari Anak Nasional, maka menghargai anak untuk memberikan idenya dan menjadi inspirasi untuk anak lain.
Di akhir acara, Bunda Zafran menyampaikan kesannya, “Alhamdulillah yang awal anak saya tidak mau, inginnya pulang. Berakhir dengan kegembiraan dan kepuasan.”
“Terima Kasih Bunda sudah diajak belajar hal baru bersama teman dan kakak lainnya’’. lanjut yang lainnya.
“Seru banget Bun, adek suka main ular tangga bareng-bareng bun sampai bilang lagi saat perjalanan pulangnya.”
“Terimakasih ya Bunda. Masya Allah kegiatan ini memberikan manfaat yang positif sekali”. sambung juga yang lainnya.
Presiden Tunas Hijau tidak lupa memberikan semangat dan menghimbau adik-adik Pangput untuk melakukan aksi project semakin giat dan menambah capaian supaya berdampak positif di setiap lingkungannya. (acs)