SURABAYA – Diusianya ke 3 tahun, portal berita bisnisnasional menggelar Ngobras (Ngobrol Asyik) pada 1 Mei 2019. kegiatan ini sebagai bagian dari perayaan ulang tahun bisnisnasional.com yang jatuh pada 10 Mei 2019 mendatang dan kegiatan ini diharapkan dapat menambah ilmu atau wawasan pada seluruh masyarakat untuk menghasilkan uang melalui teknologi dimulai dengan ngeblog gratis tanps biaya apapun.
Acara Ngobras kali ini mengundang 3 pembicara diantaranya Irwanto Limarno seorang pengusaha sekaligus pendiri PT Talita Kum Indonesia, Mbak Avy wakil dari influencer dan blogger Surabaya dan Putut Hermawan pakar SEO.
Obrolan santai ini membahas tentang bisnis di era digital, yaitu bagaimana membangun sebuah personal website atau blog yang menjual. Para peserta yang hadir kebanyakan adalah orang-orang yang sudah punya usaha skala kecil, baik laki-laki maupun ibu rumah tangga. Ada juga pegawai swasta yang juga berwirausaha, dan sisanya adalah mahasiswa.
Irwanto Limarno, memberikan wawasan atau brainstorming terkait fenomena technology desruption. Laki-laki yang begitu antusias mengembangkan UKM kreatif berbasis teknologi ini juga memberikan contoh sederet brand fenomenal dan viral. Mulai dari startup teknologi Gojek yang secara spontan mengubah gaya hidup masyarakat Indonesia. Contoh lain ada es kepal milo, starbucks, Mc Donalds. Mereka sebagian konglomerat dunia yang sukses mengembangkan produk melalui sistem dan konsep bisnis tepat.
Teknologi ke depan menurutnya memberikan peluang bagi bisnis kreatif. Dia memaparkan bahwa melalui teknologi Internet of Things, “kita bisa mengontrol segalanya lewat smartphone. Namun ada hal lain yang perlu diingat, bahwa teknologi juga memberikan impact buruk bagi manusia itu sendiri,”katanya.
Anggapan itu juga dibenarkan oleh kedua nara sumber yang lain, mba Avy dan mas Putut. Dua orang yang sudah saling mengenal sebelumnya ini sepakat bahwa kita mesti melakukan kontrol terhadap teknologi.
Sebagai seorang blogger, Avy punya komitmen kuat terhadap kualitas dan kredibilitas sebuah tulisan. “Saya menulis sesuatu yang saya suka dan apa adanya, gak perlu menciptakan hoax”, kata perempuan berkaca mata itu di hadapan peserta ngobras.
Dia bercerita bahwa kesenangannya ngeblog ternyata bisa jadi peluang dirinya mendapatkan rezeki. “Saya sering diundang perusahaan-perusahaan untuk mereview produk atau melakukan liputan”, tambah Avy.
Materi siang itu ditutup oleh Putut Hermawan yang menyimpulkan dari kedua nara sumber sebelumnya. Hal menarik, sebelumnya Putut memberikan gambaran intermezo bagaimana teknologi ke depan akan membunuh industri besar, dan menggeser tenaga manusia. Dia mencontohkan pengalamannya mengisi bahan bakar tanpa bantuan petugas, semuanya menggunakan teknologi.
Menurutnya, kehidupan di masa mendatang mungkin akan jauh lebih canggih, dan itu pasti membawa konsekuensi buruk bagi tatanan sosial. Namun itu bukan berarti bahwa kehidupan manusia akan berakhir tanpa bertindak apapun.
“Apapun yang akan terjadi ke depan, saat ini yang perlu dilakukan adalah membekali anak dengan keahlian tertentu. Meskipun pada akhirnya semua pekerjaan bisa digantikan dengan mesin, namun dia tetap bisa menciptakan sesuatu untuk lingkungannya (baca kreator),” papar pakar sekaligus pelaku bisnis IT ini.
Terkait bagaimana membuat konten yang menjual, Putut hanya memberikan tips yang sangat simple. Yaitu, menulis apapun saat itu juga. Artinya bahwa mengembangkan bisnis di era digital tidak bisa dilakukan terpisah dan hanya menggunakan satu atau dua cara saja. Justru, menurutnya kita harus memanfaatkan banyak media sekaligus, terutama fasilitas gratis yang diberikan cuma-cuma oleh raksasa teknologi, Google.
Sebagaimana disampaikan oleh pembicara awal, Irwanto, Putut juga sepakat bahwa untuk membuat toko online atau aplikasi online itu butuh banyak dana. Belum lagi dari sisi market kompetitor lawannya terlampau besar, dan sudah menguasai hampir seluruh market dunia.
Sehingga, Putut menyarankan bagi pemula untuk memanfaatkan marketplace yang sudah ada. Tips kedua adalah aktif menulis di blog pribadi, untung-untung jika dibarengi dengan penerapan strategi SEO (search engine optimization) yang baik. Terakhir, seraya mengutip omongan pembicara awal, Putut juga menyarankan agar kita juga mempertimbangan juga kejelasan model bisnis, dan sistemnya. (ist)