hariansurabaya.com | Koleksi Kaset Film, Hamid Nabhan Punya 600 Film Bermutu
Surabaya – Selama pandemi, pelukis sekaligus budayawan asal Surabaya, Hamid Nabhan memiliki kegiatan seperti mencari obyek lukisan yang tidak jauh dari tempat tinggalnya di saat musim kemarau. Namun ketika musim hujan, ia gunakan untuk melukis, membaca, menulis atau menonton film.
“Kalau sudah jenuh melukis biasanya menulis dan jika capek, pilih melihat film koleksi saya, baik baru ataupun lama yang benar-benar bagus seperti the Bridges of Madison County, Amadeus, atau The Shawshank Redemption. Rasanya tak bosan melihat film-film lama yang sangat bagus,” katanya.
Ia bercerita, ketika memutar koleksi film-film lama, ingatannya kembali kemasa awal ketika film itu diputar di gedung bioskop. Jadi semacam bernostalgia. Selain itu, ia suka memutar film yang bermutu seperti film Cowboy the Good, The Bad and The Ugly yang di bintangi Clint Eastwood. Juga film drama seperti the Bridges of Madison County yang dibintangi Meryl streep dengan sangat bagus.
“Kalau untuk menonton film, bisa tiap hari atau tiap minggu bergantung longgarnya waktu dan mood. Yang jelas saya suka film yang bermutu sehingga timbul perenungan dari film yang selesai saya tonton. Bukan hanya jalan ceritanya, tapi juga tentang musiknya dan pengambilan gambarnya,” ungkapnya.
Koleksi yang dimiliki Hamid cukup banyak.
“Dulu saya sering koleksi dari format film beta lalu berkembang menjadi laser CD, VCD, DVD sampai blue ray dan sebenarnya koleksi saya sekitar 600 film bahkan lebih dan di era sekarang kita lebih mudah mencari film-film yang kita ingini dengan secara online maupun youtube. Sedang film yang saya koleksi relatif semua dengan harga terjangkau,” imbuh Hamid.
Menurutnya, dalam 10 tahun terakhir sangat mudah mendapatkan film yang kita inginkan. Berbeda dengan dulu. Terkadang harus pesan dulu, ketika ingin menonton sebuah judul film kesukaan kita. Kini tiap orang bisa dengan mudah mencari di aplikasi, TV cable, serta nonton di channel youtube. Sementara format keping DVD lambat laun mulai ditinggalkan.
Harapannya di masa pandemi ketika ingin nonton film bisa disiasati dengan nonton dirumah karena bioskop tidak memungkinkan, jadi keinginan nonton dilayar besar belum bisa saat pandemi Covid-19. (indra)