Riset LD FEB UI: Kontribusi Ekosistem Gojek kepada PDRB Surabaya Mencapai Rp 18 Triliun

42 views
Kontribusi ekosistem Gojek dan GoTo Financial di kota Surabaya diperkirakan mencapai Rp 18 triliun atau setara dengan 3,3 % PDRB kota Surabaya tahun 2020.

Surabaya, hariansurabaya.com – Ekosistem Gojek kembali menunjukkan kontribusi positif pada perekonomian kota Surabaya di tahun 2021. Solusi teknologi dan non-teknologi Gojek membantu mitra driver dan pelaku UMKM lebih tangguh dan lebih cepat pulih dari dampak pandemi melalui peningkatan pendapatan di tahun 2021 dibanding 2020.

Ketangguhan dan peningkatan pendapatan tersebut membuat kontribusi ekonomi ekosistem digital Gojek dan GoTo Financial (di luar Tokopedia) diperkirakan menjadi sekitar Rp 18 triliun di tahun 2021 atau setara dengan 3,3% PDRB kota Surabaya.

Demikian temuan dari riset terbaru Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) yang berjudul “Kontribusi Ekosistem Gojek dalam Mendukung Pemulihan Ekonomi Kota Surabaya Selama Pandemi 2020-2021.

Peneliti LD FEB UI Dr. Alfindra Primaldhi mengatakan, riset ini merupakan penelitian keempat terkait dampak ekosistem Gojek yang dilakukan setiap tahunnya. “Pada riset tahun ini, kami melihat mitra dalam ekosistem Gojek mulai mengalami peningkatan pendapatan dibandingkan awal pandemi. Hal ini menunjukkan ekosistem Gojek membantu percepatan proses pemulihan pada mitranya,” tegasnya.

Temuan menarik lainnya dari riset ini adalah bagaimana layanan Gojek telah menjadi pilihan utama bagi konsumen di Kota Surabaya. Serta, kemampuan ekosistem Gojek mendukung mitra-mitranya selama pandemi sehingga mereka optimistis terhadap pemanfaatan platform online sebagai tempat mencari nafkah dan ingin terus bermitra dengan Gojek ke depannya.

Temuan-temuan utama riset ini tersebut di antaranya, Ekosistem Gojek menjadi pilihan utama warga Surabaya. Bahwa, sebanyak 86% dan 93% konsumen selalu/lebih sering memanfaatkan layanan GoRide dan GoCar, 87% konsumen selalu/lebih sering menggunakan layanan GoFood, dan 83% konsumen selalu/lebih sering memanfaatkan GoSend.

Lalu, mitra mendapatkan banyak manfaat dari platform online sebagai tempat mencari nafkah. Bahwa, 2/3 mitra driver memprioritaskan fleksibilitas waktu dalam kemitraan dengan Gojek. Fleksibilitas ini memungkinkan mereka membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga. Sembilan dari 10 mitra driver GoRide menyatakan mereka tetap dapat memiliki pendapatan selama pandemi untuk menafkahi diri dan keluarga melalui kemitraan dengan Gojek.

Serta, keandalan ekosistem dan solusi Gojek membantu pelaku UMKM dan pengusaha pemula terus tumbuh di tengah pandemi. Bahwa, pendapatan Mitra UMKM GoFood Surabaya rata-rata naik 66% di tahun 2021 dibandingkan tahun 2020. Sebanyak 4 dari 5 pelaku UMKM percaya GoFood mendorong pertumbuhan usaha. Manfaat utama yang dirasakan UMKM dari kemitraan dengan GoFood adalah kesempatan untuk ikut dalam program promosi GoFood, perluasan akses pasar, kemudahan pengelolaan operasional melalui aplikasi GoBiz, dan pelatihan kewirausahaan.

Alfindra memaparkan, keberadaan ekosistem Gojek membantu meningkatkan pendapatan mitra driver dan UMKM selama pandemi. Dalam penelitian ini, pihaknya melihat mayoritas konsumen Surabaya (84%) akan tetap menggunakan aplikasi Gojek meski tanpa promo.

“Hal tersebut mencerminkan persepsi positif konsumen terhadap ekosistem Gojek sebagai platform yang mendukung masyarakat untuk tetap produktif dan aman di masa pandemi,” ujarnya.

Ekosistem Gojek Diperkirakan Berkontribusi Sebesar Rp 249 Triliun pada perekonomian nasional

Wakil Kepala LD FEB UI, Dr. Paksi C.K Walandouw, menambahkan, untuk tingkat nasional, kontribusi ekonomi ekosistem digital Gojek dan GoTo Financial (di luar Tokopedia) diperkirakan mencapai 1,6% dari PDB Indonesia, atau sekitar Rp 249 triliun di tahun 2021.

“Kontribusi ekonomi ini meningkat 60% dibandingkan tahun sebelumnya,” ujarnya.

Menurut Paksi, resiliensi, kecepatan pemulihan melalui peningkatan pendapatan khususnya UMKM yang berada di ekosistem Gojek, serta loyalitas konsumen berdampak positif pada pemulihan ekonomi Indonesia pada masa pandemi. Ini ditunjukkan dengan peningkatan pendapatan Mitra UMKM GoFood naik rata-rata naik 66% di tahun 2021 dibandingkan tahun 2020.

Angka kontribusi Gojek baik di tingkat kota Surabaya maupun nasional dihitung berdasarkan total pendapatan (sumbangan langsung) dari mitra driver GoRide dan GoCar di sektor transportasi darat, dan total pendapatan dari platform Gojek (sumbangan tidak langsung) dari mitra UMKM GoFood, UMKM social seller, dan mitra UMKM GoTo financial, serta dampak ekonomi ikutan (multiplier) yang dihitung dari total output untuk sektor perhubungan darat dan sektor penyediaan jasa dan minuman berdasar tabel input output.

Riset LD FEB UI ini dilakukan di 16 kota dengan responden riset ini adalah konsumen, UMKM, mitra driver dan mitra kurir yang sudah menggunakan layanan Gojek sebelum pandemi (sejak Maret 2020). Adapun total responden yang mengisi kuesioner secara lengkap dan dapat dilakukan analisis adalah 42.471 orang, terdiri dari 10.837 mitra driver GoRide, 9.756 mitra driver GoCar, 7.228 mitra driver GoSend dan GoKilat, 4.363 mitra UMKM GoFood, 1.728 mitra UMKM social seller, dan 8.559 konsumen. Mayoritas responden (95%) tersebar di 21 kota. Pengumpulan data dilakukan secara online dengan pendekatan simple random sampling dan margin of error 2%, level of confidence 95%. (avc)