Silaturahmi dengan Surya Paloh, Khofifah Jelaskan Pertumbuhan Ekonomi dan Penurunan Kemiskinan di Jatim

42 views
Gubernur Khofifah saat temu silaturahmi bersama beberapa kepala daerah dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, di Surabaya, Selasa (1/3) malam/Pemprov Jatim

Surabaya, HarianSurabaya.com– Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyebut sektor pertanian sebagai tumpuan utama dalam pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Kabar bagusnya, sektor pertanian dan perikanan Jatim, tumbuh positif selama pandemi di saat sektor lain mengalami kontraksi yang cukup dalam.

Hal itu disampaikan Khofifah saat temu silaturahmi bersama beberapa kepala daerah dan kader Nasdem dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, yang dilaksanakan di Hotel Shangri-La Surabaya, Selasa (1/3) malam.

“Di tahun 2020 dan 2021 kami (Jawa Timur) untuk pertama kali dalam kurun waktu 10 tahun terahir untuk produksi gabah tertinggi secara nasional. Hal tersebut mampu kembali dipertahankan pada 2021,” ujar Khofifah.

Lebih lanjut, Khofifah mengatakan, dari rilis Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, Jawa Timur menduduki peringat pertama penghasil padi terbesar di Indonesia dengan total 9.91 juta ton GKG (Gabah Kering Giling).

Sebelumnya, pada tahun 2020, Jatim juga menduduki peringkat pertama penghasil padi terbesar di Indonesia dengan total 9.94 juta ton GKG dari luas panen sebesar 1.75 juta Ha. Berdasarkan data tersebut, Jatim masih mempertahankan posisinya sebagai produsen padi terbesar di Indonesia, disusul provinsi lain di Indonesia.

Selain surplus beras, Khofifah juga menjelaskan Jawa Timur memiliki jumlah populasi sapi potong tertinggi di Indonesia, yakni 4,93 juta ekor per 31 Desember 2021. Dalam kurun waktu 2019-2021, desa tertinggal di Jatim yang semua masih tersisa 343 desa tertinggal pada Juli 2019, maka menurut Indeks Desa Membangun yang dikeluarkan Kemendes/ PDTT pada Juli 2021, Jawa Timur dinyatakan bebas desa tertinggal.

“Bapak Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo) sangat sering ke Jawa Timur. Tidak hanya pangan yang menjadi perhatian, namun juga peternakan. Sehingga produksi pertanian dan peternakan kami sangat bagus,” jelas Khofifah.

Otomatis, lanjut Khofifah, kesejahteraan tersebut berdampak pada penurunan kemiskinan yang dicatatkan oleh Jawa Timur. Pada Maret hingga September 2021, Jawa Timur menyumbang penurunan kemiskinan mencapai 313.130 orang setara dengan 30% dari total penurunan kemiskinan secara nasional.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga menyampaikan apresiasinya terhadap Surya Paloh, yang menurutnya menjadi salah satu sosok tokoh di Indonesia yang turut mencerdaskan kehidupan bangsa. Utamanya pada pendidikan politik kebangsaan, baik melalui lembaga pendidikan kader maupun berbagai format giat lainnya.

“Saya mengikuti sangat banyak forum, di mana beliau menyampaikan pikiran brilian terkait nasionalisme , pluralisme, persatuan serta kebangsaan. Semua untuk menjaga NKRI tetap terjaga dan tetap kokoh,” katanya.

“Setiap nafas narasi beliau memberi ruh nasionalisme. Kita tidak mudah mencari sosok seperti beliau. Beliau menjadi orator restorasi yang luar biasa dan merupakan gravitasi di mana pun berada. Beliau mendirikan Partai Nasional Demokrat yang merupakan salah satu pilar demokrasi,” imbuh Khofifah.

Sementara Ketua Umum Nasdem Surya Paloh mengatakan jika dirinya mengapresiasi prestasi Jawa Timur di bawah kepemimpinan Gubernur Khofifah.

“Apa yang dimiliki Jawa Timur hampir sebagian besar kalau saya katakan tidak ada bandingannya, jika dibandingkan dengan lainnya (provinsi lain). Kalau di Jawa Timur dapat menurunkan kemiskinan 30 persen dari total nasional (September- Maret 2021), tapi di daerah lain justru malah meningkat 30 persen, menyedihkan,” kata Surya Paloh.

Surya Paloh juga mengapresiasi kepemimpinan Khofifah yang dianggap komperhensif memimpin 38 kepala daerah di Jawa Timur. “Betapa bangganya, bersyukurnya, rakyat jika memiliki kepala daerah yang mumpuni,” imbuhnya. (hsa)