Surabaya, HarianSurabaya.com– Kementrian Agama (Kemenag) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Rukyatul Hilal atau Penentuan 1 Ramadhan 1443 H di rooftop lantai 55 Apartemen One Icon Residence Surabaya, Jumat (1/4) sore.
Informasi mengenai ketetapan awal Ramadan 1443 H disampaikan Hakim Pengadilan Agama Surabaya, Drs. Syahidal.
Menurutnya, dikarenakan kondisi cuaca yang berawan mengakibatkan hilal tidak tampak atau terlihat. “Kondisi alam tidak memungkinkan, cuaca buruk dan mendung,” ujar Syahidal.
Penyebab selanjutnya, sambung dia, bahwa umur bulan yang belum mencapai 8 jam sesudah ijtima, sedangkan saat dilihat pada pengamatan di Surabaya hanya 4 jam. Sehingga hal itu tidak memungkinkan untuk di lihat.
Dalam data yang dirilis Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), tinggi hilal di Surabaya (1/4/2022) ialah 1 derajat 58,31 atau dibulatkan menjadi 2 derajat. “Kondisi di Surabaya kurang dari 2 derajat. Jadi, sangat sulit untuk memantau hilal,” tambahnya.
Hasil pantauan tersebut tetap akan dilaporkan kepada Kementerian Agama RI sebagai bahan sidang isbat bersama hasil pemantauan dari seluruh Indonesia. Apabila hasil pemantauan hilal di seluruh Indonesia juga tidak terlihat, maka bulan Syaban disempurnakan dari 29 hari menjadi 30 hari. Sehingga 1 Ramadan ditetapkan pada Ahad (3/4). (avc)
