hariansurabaya.com | SURABAYA – Rangkaian acara Java Coffee Culture 2023 atau JCC 2023 dan Festival Peneleh yang merupakan kolaborasi antara BI Jawa Timur dan Pemerintah Kota Surabaya berjalan sukses dan sudah berakhir semalam. Termasuk produk kopi yang diharapkan bisa masuk dalam bisnis matching.
Kegiatan yang dipusatkan di sepanjang jalan Tunjungan Surabaya dan Kampung Peneleh ini mencapai target transaksi yang diharapkan. Realisasi transaksi yang berhasil dibukukan sebesar Rp 25 miliar, melampaui target yang semula sekitar Rp 18 miliar.
Hal ini disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur – Doddy Zulverdy kepada awak media ketika berkunjung di Taman Ekspresi, Minggu malam (08/07/23).
Doddy mengungkapkan, bahwa target yang dicapai transaksi JCC 2023 ini adalah ditopang dari adanya produk Kopi yang sudah masuk dalam Bisnis Matching. Bahkan produk Kopi yang dihasilkan sebelumnya sudah terseleksi oleh pakar kopi. Ini karena kopi yang dihasilkan memiliki rasa yang enak dan sudah terpilih dan dikurasi oleh para ahli kopi.
Tambah Doddy, tapi tidak hanya itu. Produk kopi yang ditampilkan di Festival JCC 2023 ini juga memiliki aspek-aspek mulai dari bahan baku, pengelolaan, hingga pada taraf pengujian produk kopi.
”Inipun sesuai selera pembeli karena mereka sudah tahu kualitas kopi dan beberapa produk kopi yang ditampilkan ini mempunyai nama,” ujar Doddy.
Lanjut Doddy, bahwa salah satu peminat kopi terbesar pada Festival JCC ini adalah produk kopi ekspor. Pada transaksi Festival JCC 2023 tersebut dari nilai transaksinya mencapai lebih dari 75%.
Sedangkan anggota Komisi XI DPR RI – Indah Kurnia menanggapi acara JCC 2023 ini merasa sanggat bangga atas pencapaian dari hasil produk kopi daerah yang sudah bisa go internasional. Karena Indonesia sendiri kaya dengan hasil kopi dari berbagai daerah. Bisa dilihat di area Festival JCC 2023 ini hasil produk kopi dari Wonosalam, Papua, Sulawesi Selatan hingga Aceh.
Lanjutnya Jawa Timur sendiri kaya dengan hasil kopinya. Sekarang yang terpenting adalah bagaimana untuk membudidayakan hingga mengemas produk kopi tersebut agar layak bukan hanya di konsumsi dalam negeri tapi juga untuk di ekspor.
“Tapi yang paling utama adalah dikonsumsi anak negeri sendiri. Kita harus bangga dengan hasil alam kita sendiri.”ujar Indah.(ac)
